Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Populer: RI-Malaysia Mulai Tinggalkan Dolar; Ada Pembobolan Nasabah Jenius Lagi
7 Agustus 2021 6:27 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Berita populer kumparan di kanal bisnis pagi ini diawali dengan informasi mengenai peningkatan mata uang lokal dalam transaksi bilateral antara Indonesia dan Malaysia. Istilahnya, Local Currency Settlement (LCS).
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri telah melakukan LCS kepada, Malaysia, Jepang, terbaru dengan China.
Selain itu, ada berita yang cukup ramai dibaca ihwal pembobolan nasabah Jenius Rp 585 juta.
Berikut kumparan merangkum berita populer di kanal bisnis, Jumat (7/9):
Dolar Mulai Ditinggalkan, Transaksi RI-Malaysia Pakai Rupiah & Ringgit Meningkat
Indonesia mulai melepas ketergantungan pada penggunaan Dolar AS dalam transaksi dengan beberapa negara. Local Currency Settlement (LCS) yang sudah dilakukan yakni dengan Malaysia, Jepang, terbaru dengan China.
Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia Doddy Zulverdi mengatakan, tren nilai transaksi LCS dengan Malaysia terus mengalami peningkatan. Artinya, transaksi dagang menggunakan rupiah-ringgit meningkat di kedua negara tersebut, tak lagi mengandalkan dolar AS.
Rasio transaksi perdagangan Indonesia-Malaysia dengan kesepakatan LCS yang telah dilakukan sejak 2018 ini sempat mencapai 4,1 persen di 2020. Namun kembali melambat di 2021 karena pengaruh pandemi COVID-19 pada perdagangan.
ADVERTISEMENT
"Meski baru 2 tahunan dengan Malaysia, tapi tren meningkat terus. Memang akibat pandemi perdagangan kita menurun, otomatis penggunaan LCS juga berkurang," ujar Doddy dalam diskusi virtual BI, Jumat (6/8).
"Pada intinya ini sesuatu yang positif. Dari yang tidak ada, nol, dalam beberapa tahun terakhir ini di 2020 sudah 4 persenan dari total perdagangan kita dengan Malaysia," lanjutnya.
Secara rinci, porsi LCS terhadap perdagangan Indonesia dan Malaysia di 2018 yakni 1,4 persen, di 2019 3,6 persen, di 2020 4,1 persen, dan di 2021 2,8 persen.
Terjadi Lagi Pembobolan Rekening Jenius, Uang Nasabah Rp 585 Juta Raib
Kasus pembobolan rekening dengan modus penipuan menimpa lagi nasabah Jenius BTPN. Kali ini, seorang nasabah perempuan yang enggan disebutkan namanya, harus kehilangan uang tabungan Rp 585 juta.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan kumparan, ini merupakan kasus pembobolan rekening Jenius BTPN yang keempat kalinya dalam satu bulan terakhir. Modusnya sama, mereka ditelepon penipu yang mengaku sebagai customer service Jenius.
Dari keterangan korban yang tak mau disebutkan namanya atas pertimbangan keamanan, kejadian pembobolan terjadi pada 22 Juli lalu. Saat itu, perempuan berusia 33 tahun tersebut mendapatkan informasi soal kebijakan Jenius terbaru ke telepon selulernya dari nomor tak dikenal.
"Dia informasiin perubahan tarif transaksi nah gitu," kata dia kepada kumparan, Jumat (6/8).
Selanjutnya, penipu meminta korban mengunjungi website yang ia kirimkan melalui pesan WhatsApp. Website dengan alamat www.tarif-jenius.com menjadi gerbang awal pembobolan dilakukan. Setelah mengakses website tersebut, korban mendapat arahan untuk mencantumkan email dan password Jenius.
Manajemen Jenius BTPN membenarkan adanya kasus tersebut. Corporate Communications Head BTPN Andri Darusman menegaskan pihaknya telah memblokir akun korban.
ADVERTISEMENT
"Betul. Oknum yang mengatasnamakan Jenius," kata Andri kepada kumparan, Jumat (6/8).
Andri menjelaskan, pihaknya bersama tim internal telah memeriksa terkait persoalan kasus pembobolan rekening tersebut. Berdasarkan laporan mereka, kejadiannya sama, nasabah diperdaya oleh pelaku penipuan untuk memberikan informasi bersifat rahasia & pribadi melalui link tidak resmi sehingga akun Jenius mereka disalahgunakan oleh pelaku penipuan.
Dia meminta kepada semua nasabah Jenius untuk tidak memberikan informasi rahasia seperti email, PIN, password atau One Time Password (OTP) dalam bentuk apa pun.