Populer: Rincian Pembagian Kucuran Rp 200 T; PT Gag Nikel Kembali Beroperasi

13 September 2025 6:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Populer: Rincian Pembagian Kucuran Rp 200 T; PT Gag Nikel Kembali Beroperasi
Menkeu Purbaya pastikan Rp 200 triliun disalurkan ke bank BUMN, sementara PT Gag Nikel resmi kembali beroperasi di Raja Ampat sejak 3 September 2025.
kumparanBISNIS
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa usai Rapat Kerja Komisi XI dengan Kemenkeu di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa usai Rapat Kerja Komisi XI dengan Kemenkeu di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memastikan dana pemerintah Rp 200 triliun telah dikucurkan ke bank pelat merah yaitu Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, dan BSI dengan besaran dana yang berbeda. Kabar tersebut menjadi salah satu berita populer sepanjang Jumat (12/9).
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat juga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mengizinkan PT Gag Nikel beroperasi kembali di Raja Ampat, Papua Barat Daya, per 3 September 2025. Berikut ringkasannya:
Detail Pembagian Kucuran Rp 200 Triliun ke Bank BUMN
Menkeu Purbaya memastikan besaran dana untuk masing-masing bank berbeda, dengan BSI yang mendapat jatah paling kecil.
Adapun dana yang ditempatkan di Mandiri dan BRI masing-masing sebesar Rp 55 triliun, di BTN Rp 25 triliun, di BNI Rp 55 triliun, dan di BSI Rp 10 triliun. Purbaya menambahkan bahwa keputusan tersebut sudah disetujui pada Jumat (12/9) pagi hari dan penyaluran dana akan segera dilakukan.
Alasan mengapa BSI turut menjadi salah satu bank penerima dana paling kecil adalah karena bank tersebut merupakan satu-satunya yang memiliki akses di Provinsi Aceh. Ia juga menyebutkan bahwa dana yang disalurkan diberikan dalam bentuk deposit on-call.
ADVERTISEMENT
“Artinya bukan time deposit tapi semacam dekat-dekat (giro) ini cukup kayak seperti giro cukup likuid. Enggak ada (tenornya), on call, tapi kita bisa hitungannya seperti apa likuiditas kita jadi harusnya perbankan cukup aman kalau mau pakai uang itu,” ujar Purbaya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, dikutip Sabtu (13/9).
Lebih lanjut, Purbaya menerangkan bahwa penyaluran dana ini tidak diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK), melainkan hanya melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK). Ia pun sudah mengingatkan agar bank penerima tidak menggunakan dana tersebut untuk membeli SRBI maupun SBN, serta meyakini bahwa perbankan akan menyalurkan dana itu secara serius.
PT Gag Nikel Kembali Beroperasi
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyampaikan bahwa tim dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) telah turun langsung untuk melakukan evaluasi terhadap tambang nikel milik PT Gag Nikel dan telah diberikan izin untuk kembali beroperasi sejak 3 September 2025.
ADVERTISEMENT
Merespons ramainya isu penambangan di kawasan Pulau Raja Ampat, pemerintah menilai perlu adanya harmonisasi regulasi terkait penataan perizinan pertambangan di pulau-pulau kecil, termasuk yang dijalankan oleh PT Gag Nikel.
Meski begitu, Yuliot menegaskan dirinya masih akan memastikan lebih lanjut mengenai kepastian beroperasinya kembali perusahaan tersebut.
Sementara itu, Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Tri Winarno, membenarkan bahwa PT Gag Nikel telah memulai kembali operasional pada 3 September 2025.
“Sudah, setahu saya. Per hari Rabu tanggal berapa (3 September 2025),” ungkapnya kepada awak media, dikutip Sabtu (13/9).
Ia menjelaskan bahwa perusahaan telah menjalankan kegiatan pertambangan dengan tata kelola yang baik serta memperhatikan aspek lingkungan, terbukti dari penghargaan PROPER Hijau yang diperoleh.