Populer: Rupiah Tembus Rp 16.000 per Dolar AS; Batalion untuk Swasembada Pangan

14 Desember 2024 6:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Uang Rupiah Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Uang Rupiah Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) telah memasuki pasar dengan triple intervention untuk menahan penurunan rupiah yang telah menembus Rp 16.000 terhadap Dolar AS. Ini menjadi berita yang ramai dibaca pada Jumat (13/12).
ADVERTISEMENT
Selain itu, usulan pelibatan satuan TNI Angkatan Darat (AD) setingkat batalion yang mendukung swasembada pangan yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto juga menjadi berita yang banyak dibaca. Simak rangkumannya.

Rupiah Tembus Rp 16.000 per Dolar AS

Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI Edi Susianto mengatakan, BI bakal terus mengawal pergerakan rupiah untuk menjaga market confidence.
"Tentu BI terus mengawal pergerakan Rupiah untuk menjaga market confidence," ungkapnya kepada kumparan.
Edi menjelaskan penurunan Rupiah tersebut dipengaruhi oleh sentimen global yakni kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang masih terlihat resilien.
"Pergerakan mata uang sepertinya masih didorong oleh sentimen global terutama kondisi ekonomi AS yang dilihat masih cukup resilien," kata Edi.
ADVERTISEMENT
"Khususnya rilis data CPI AS yang meningkat, di samping ada eskalasi geopolitik antara China dan Taiwan. DXY ditutup di pasar NY tadi malam menguat sampai ke level sekitar 107," lanjutnya.

Batalion untuk Swasembada Pangan

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menyatakan peran TNI AD dalam mendukung swasembada pangan tidak hanya bisa melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang ada di setiap desa namun memerlukan pasukan setingkat batalion.
“Kalau hanya mengandalkan Babinsa, pasti berat. Harus ada satuan tempur atau batalion yang bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan program ini,” kata Tandyo.
Nantinya TNI AD mendorong seluruh Komando Distrik Militer (Kodim) untuk terus berinovasi dalam akselerasi program ketahanan pangan. Para Komandan Kodim (Dandim) juga didorong agar membentuk badan tersendiri dalam upaya dukungan kepada program swasembada pangan.
ADVERTISEMENT
“Merauke dan lokasi Optimasi lahan rawa (Oplah) ataupun cetak sawah lainnya bisa menjadi simbol kebangkitan swasembada pangan. Seluruh dandim di Indonesia butuh badan tersendiri yang mampu mempercepat pencapaian target ini,” lanjut Tandyo.
Ia bilang swasembada pangan dapat dicapai dengan kerja sama antar sektor seperti Kementan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) serta TNI AD yang menjadi sangat penting.