Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Populer: Sederet Taipan yang Investasi di IKN; Krisis Properti China
25 September 2023 5:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Para Taipan Indonesia menemani Presiden Jokowi saat melakukan groundbreaking pembangunan hotel bintang lima, Hotel Nusantara. Kabar ini menjadi berita populer di kumparanBISNIS sepanjang hari Minggu (24/9).
ADVERTISEMENT
Selain itu, kabar lainnya yang ramai dibaca publik adalah China tengah menghadapi masalah yang serius disebabkan oleh lesunya ekonomi hingga krisis di sektor properti yang terus berlanjut. Berikut rangkuman beritanya:
Sederet Taipan yang Investasi di IKN
Investasi pembangunan Hotel Nusantara berasal dari konsorsium yang beranggotakan kelompok usaha milik para taipan tersebut. Dari pantauan kumparan, pengusaha yang hadir dalam kunjungan Jokowi di antaranya Bos Adaro Group, Garibaldi Thohir; Pengusaha properti Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan.
Ada juga Bos Kawan Lama Group (Ace Hardware), Kuncoro Wibowo; Bos Alfamart, Joko Susanto; serta sejumlah pengusaha lainnya.
Jokowi telah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama hotel kedua yang akan dibangun di IKN Nusantara. Fasilitas tersebut bernama Hotel Vasanta yang merupakan investasi dari Vasanta Group.
ADVERTISEMENT
"Setelah dua hari yang lalu kita melakukan peletakan batu pertama Hotel Nusantara dan kemarin melakukan peletakan batu pertama National Training Center PSSI untuk sepak bola kita dan juga satu rumah sakit, pada pagi hari ini kembali kita melakukan groundbreaking untuk pembangunan Hotel Vasanta," kata Jokowi di IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Sabtu (23/9).
Mengutip dokumen yang diterima kumparan, anggota konsorsium tersebut mencakup Sugianto Kusuma alias Aguan yang merupakan pemilik Agung Sedayu Group.
Lainnya adalah Anthony Salim (Salim Group), Franky Wijaya (Sinarmas), Pui Sudarto (Pulau Intan), Budi Hartono (Djarum), Wiliam Katuari (Wings), TP Rahmat/Boy Tohir (Adaro), Prajogo Pangestu (Barito Pacific), Eka Tjandra Negara (Mulia Group), dan Keluarga Soeryadjaya (Astra International)
Krisis Properti di China: Banyak Rumah Kosong, Padahal Ada 1,4 Miliar Penduduk
Mengutip Reuters, Minggu (24/9), populasi penduduk Tiongkok yang berjumlah 1,4 miliar bahkan tidak akan cukup untuk mengisi semua apartemen kosong yang berserakan di seluruh negeri.
ADVERTISEMENT
"Sektor properti Tiongkok, yang pernah menjadi pilar perekonomian, telah merosot sejak tahun 2021 ketika raksasa real estate China, Evergrande Group, gagal membayar kewajiban utangnya menyusul pembatasan pinjaman baru," tulis laporan tersebut.
Lebih lanjut, pengembang ternama seperti Country Garden Holdings terus terhuyung-huyung mendekati default, sehingga membuat sentimen pembeli rumah tetap tertekan.
Berdasarkan data Biro Statistik Nasional China pada akhir Agustus 2023, total luas lantai rumah yang tidak terjual mencapai 648 juta meter persegi. Jumlah tersebut setara dengan 7,2 juta rumah.