Populer: Shell dan BP Tebar Promo; Program Kompor Listrik Disertai Tambah Daya

Ilustrasi SPBU Shell Foto: Sena Pratama/kumparan

SPBU swasta, yakni BP AKR dan Shell, beradu promo menawarkan harga BBM murah, khususnya untuk BBM jenis bensin RON 92 ke atas, menjadi salah satu berita populer di kumparanBISNIS sepanjang Jumat (23/9).

Selain itu, berita mengenai Menteri ESDM Arifin Tasrif yang mengatakan program konversi kompor LPG 3 kilogram menjadi kompor listrik harus disertai penambahan daya listrik terpasang juga ramai dibaca. Berikut rangkumannya.

Bensin Mahal, SPBU BP dan Shell Tebar Promo Diskon Harga BBM: Cek di Sini!

Penurunan harga bensin di SPBU BP AKR berlaku dengan ketentuan pembelian 25 liter bensin untuk setiap mobil. Maka konsumen akan mendapat tambahan gratis 1 liter bensin. Harga normal bensin RON 92 di SPBU BP adalah Rp 14.990 per liter. Sehingga jika pembelian 25 liter namun mendapat 26 liter, harga per liternya menjadi hanya Rp 14.413 per liter.

Selain itu, SPBU yang berkolaborasi dengan AKR Corporindo ini juga menawarkan promo cashback. Casback sebesar 20 persen diberikan untuk transaksi menggunakan OCTO Mobile dari Bank CIMB Niaga. Ada juga promo cashback co-branding dengan e-money Bank Mandiri.

BP dan AKR kerja sama buka 4 SPBU baru. Foto: Dok BP-AKR

Promo turun harga juga berlaku untuk pembelian bensin di SPBU Shell dengan pembayaran non-tunai. Promo berlaku untuk bensin jenis Shell Super, Shell V Power, dan Shell V Power Nitro+.

"Hemat hingga Rp 3.300 per liter untuk pembelian dengan sepeda motor, hemat Rp 1.600 per liter untuk pembelian dengan mobil," tulis akun @shell_indonesia.

Promo diskon harga untuk sepeda motor hanya berlaku untuk setiap pembelian 3 liter, jika transaksi menggunakan OCTO Mobile dari Bank CIMB Niaga. Sedangkan untuk mobil, hanya berlaku untuk setiap pembelian 25 liter jika transaksi menggunakan OVO.

Subsidi Bakal Ditambah untuk Program Kompor Listrik?

Arifin mengatakan, program bagi-bagi kompor listrik gratis harus disertai penambahan daya listrik terpasang, terutama masyarakat miskin golongan listrik subsidi 450 VA atau 900 VA. Sehingga, diprediksi akan ada tambahan subsidi listrik.

"Iya (harus ada tambahan subsidi listrik)," ujarnya kepada wartawan di kantor Kementerian ESDM, Jumat (23/9).

Meski begitu, dia tidak merinci lebih lanjut berapa tambahan subsidi listrik yang dibutuhkan untuk menopang lonjakan konsumsi listrik usai pelaksanaan program konversi kompor listrik tersebut.

"Kami akan hitung dengan tambahan itu, kemudian berapa banyak energi baru dan energi baru yang memang kompetitif bisa masuk. Dengan harapan kompetitif ini bisa memfasilitasi itu," lanjutnya.