Populer: Skema Rupiah Digital BI; Pembagian Rice Cooker Gratis Dipertanyakan

4 Desember 2022 6:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembayaran digital.  Foto: ronstik/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembayaran digital. Foto: ronstik/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan rupiah digital atau Proyek Garuda. Program rupiah digital yang akan membuat keberadaan uang kertas dan logam berkurang itu menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis sepanjang Sabtu (3/12).
ADVERTISEMENT
Selain itu, berita mengenai manfaat program pembagian rice cooker gratis untuk 680.000 keluarga penerima manfaat (KPM), juga ramai dibaca publik.
Berikut rangkuman selengkapnya:

Begini Skema Rupiah Digital yang Akan Diluncurkan BI

Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Kartika Wirjoatmodjo, menjelaskan perbankan nantinya akan menjadi distributor bagi proyek uang digital bank sentral/central bank digital currency (CBDC) alias rupiah digital.
Dalam hal ini, Perbankan akan menunggu tindak lanjuti dari program Garuda yang saat ini masih dalam bentuk white paper. White Paper merupakan pemaparan awal dari Proyek Garuda berupa desain level atas (high-level design) rupiah digital yang terintegrasi dari ujung ke ujung.
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa proyek Garuda tersebut akan mengimplementasikan tiga tahap pembentukan rupiah digital. Pertama, wholesale CBDC untuk model bisnis penerbitan, pemusnahan dan transfer antarbank dengan rupiah digital. Kedua, pengembangan model bisnis operasi moneter dan pasar uang.
ADVERTISEMENT
Ketiga, integrasi wholesale CBDC dengan ritel CBDC secara end-to-end, termasuk sinergi dan kolaborasi secara nasional dan internasional. Adapun BI sebagai otoritas sistem pembayaran juga terus mengakselerasi digitalisasi sesuai blueprint sistem pembayaran Indonesia 2025.

Pemerintah Bagi Rice Cooker Gratis, Ekonom: Manfaatnya Apa?

Deretan rice cooker di toko perabor elektronik. Foto: Azami Adiputera/Shutterstock
Direktur Centre of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira mempertanyakan manfaat dari pembagian rice cooker gratis untuk masyarakat. Hal ini dinilai pemerintah terkesan ingin menyelesaikan persoalan oversupply atau kelebihan pasokan listrik lewat cara yang kurang tepat dan tidak signifikan.
"Yang jadi pertanyaan besar Bagi bagi rice cooker ini apa manfaatnya?," ujar Bhima kepada kumparan, Sabtu (3/12).
Menurutnya, permasalahan yang ada di tanah air selama ini bukan dari sisi hilir pengguna. Hal ini tentunya akan kembali mengulang kegagalan rencana kompor induksi listrik.
ADVERTISEMENT
Bhima menilai transisi energi bisa dicapai apabila sumber listriknya dapat terlepas dari ketergantungan batu bara. Selama dominasi batu bara di pembangkit listrik masih terjadi, upaya mengurangi emisi di ujung konsumen tidak akan efektif.