Populer: Sri Mulyani Soal PMN InJourney Rp 1,2 T; Emiten Happy Hapsoro Anjlok

17 Juni 2023 6:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pebalap di ajang WSBK Mandalika. Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Para pebalap di ajang WSBK Mandalika. Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku akan membahas permintaan Holding BUMN InJourney atas penyertaan modal negara (PMN) Rp 1,19 triliun. Ini menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Jumat (16/6).
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada kabar tentang emiten perusahaan miliki suami Ketua DPR RI Puar Mahahari, Happy Hapsoro yang anjlok karena tersangkut kasus korupsi BTS. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis.

Sri Mulyani Soal PMN InJourney Rp 1,2 T

Holding BUMN Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney meminta penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 1,19 triliun.
Merespons hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku, pihaknya masih akan membahas lebih lanjut permintaan PMN tersebut dengan Kementerian BUMN.
Dia mengungkapkan penetapan PMN seluruhnya dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2024 baru akan diresmikan pada Nota Keuangan, Agustus mendatang.
"Karena ini masih dalam proses. Jadi masing-masing membahas dengan komisinya dan kami juga nanti akan membahas dengan Kementerian BUMN," kata Sri Mulyani di Kompleks DPR RI, Jumat (16/6).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, menjelaskan ITDC yang berada di bawah pengelolaannya punya utang jangka pendek Rp 1,2 triliun dan jangka panjang Rp 3,4 triliun. Hal itu bersumber dari pengelolaan Mandalika dan penyelenggaraan MotoGP serta WSBK (Kejuaraan Dunia Superbike).
"Di dalam proses ini, kami minta PMN (Penyertaan Modal Negara) untuk penyelesaian Mandalika. Kewajiban yang tertinggal dari Mandalika sebesar Rp 1,05 triliun. Penggunaan dari pinjaman ini adalah untuk memenuhi kewajiban mandalika yaitu pembangunan grand stand dan lainnya (slide)," kata dia dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (14/6).
Dana PMN ini nantinya akan digunakan ITCD untuk membayar utang pembangunan sejumlah fasilitas di KEK Mandalika. Mulai dari pengerjaan pembangunan grandstands, VIP villages atau perhotelan korporat, beuatifikasi pit building dan fasilitas area paddock, pekerjaan upgrading/resurfacing sirkuit, pemasangan instalasi MEP pit building, pengerjaan pembangunan pit building, dan pembangunan fasilitas infrastruktur (mandatory).
ADVERTISEMENT

Emiten Happy Hapsoro Anjlok

Suami Ketua DPR RI Puan Maharani, Hapsoro Sukmonohadi atau lebih dikenal Happy Hapsoro. Foto: Dok. Istimewa
PT Basis Utama Prima (BUP) tersandung kasus korupsi proyek penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS), setelah direktur utama perusahaan, Muhammad Yusrizki dijadikan tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), Kamis (15/6).
PT Basis Utama Prima atau Basis Investment diketahui milik pengusaha ternama sekaligus suami dari Ketua DPR RI Puan Maharani, Happy Hapsoro. Dia memiliki 99 persen saham di dalamnya.
Sebesar 99 persen kepemilikan Basis Utama Prima dikuasai oleh Happy Hapsoro, sedangkan sisanya sebesar 1 persen dipegang oleh Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasyid.
Terpantau, berdasarkan RTI Business di penutupan perdagangan, Jumat (16/6), mayoritas saham terafiliasi Happy Hapsoro anjlok, bahkan hampir menyentuh ARB (auto reject bawah). Berikut rinciannya:
PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) tidak bergerak di harga saham Rp 50 per lembarnya.
ADVERTISEMENT
PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) tidak bergerak di harga saham Rp 50 per lembarnya.
PT Sanurhasta Mitra (MINA) melemah 6 poin (10,71 persen) ke level 50
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) turun 160 poin (14,95 persen) ke 910
PT Singaraja Putra Tbk (SINI) turun 295 poin (14,9 persen) ke 1.685