Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Populer: Studi Banding Desain IKN; Karyawan BPKN Pakai Pinjol untuk Biaya Hidup
14 Februari 2025 6:15 WIB
·
waktu baca 2 menit![Presiden Prabowo Subianto dalam acara World Government Summit 2025 yang dilakukan secara daring, Kamis (13/2/2025). Foto: Tim Media Prabowo Subianto](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkzqt019zap31ff1w8kera5w.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ada juga kabar soal Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Muhammad Mufti Mubarok menyebut ada pegawai yang meminjam uang di Pinjaman Online (Pinjol ). Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:
Studi Banding Desain IKN
Kata Dody, bangunan itu nantinya akan ditempati oleh Mahkamah Agung hingga Komisi Yudisial (yudikatif) dan DPR hingga DPD (legislatif).
“Rapat terakhir dengan Pak Prabowo mengatakan diminta studi banding ke sekitar tiga negara ya, Mesir, Turki, dan India,” jelas Dody di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan pada Kamis (13/2).
Dody mengungkap ketua tim desain bangunan yudikatif dan legislatif IKN adalah Diana Kusumastuti yang saat ini juga merupakan Wakil Menteri PU. Dody juga menjelaskan mengapa Mesir, Turki, dan India dipilih untuk studi banding.
ADVERTISEMENT
“Mungkin pada saat beliau ke sana, kantor-kantor legislatif dan yudikatif-nya, menurut beliau mungkin punya karakter yang mirip-mirip dengan Indonesia lah. Jadi dari situ kemudian tim akan merekonstruksikan gambarnya dan akan sampaikan ke Pak Prabowo lagi,” lanjutnya.
Karyawan BPKN Pakai Pinjol untuk Biaya Hidup
Hal tersebut diutarakan Mufti saat rapat dengan Komisi VI DPR RI membahas efisiensi anggaran, Kamis (13/2). Dia menyebut anggaran BPKN untuk tahun 2025 dipangkas 73 persen.
"Bahkan ada karyawan kami ini yang harus Pinjol untuk bisa bertahan hidup karena masih honorarium 20 tahun, ada 16 tahun, masih honorarium,” kata Mufti dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (13/2).
Berdasarkan rinciannya, pada pagu anggaran 2025 BPKN mendapat jatah Rp 8,96 miliar. Namun dipangkas 73 persen atau Rp 6,58 miliar. Sehingga, sisa anggaran BPKN hanya Rp 2,38 miliar.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, sebanyak 27 persen atau sekitar Rp 2,38 miliar salah satunya difokuskan pada gaji pegawai. Sebab banyak pegawai BPKN yang masih honorer.