Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Populer: Tak Ada Tambahan Bansos Hadapi PPN 12%; PHK Bisa Tembus 280 Ribu Orang
26 Desember 2024 6:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin ) menegaskan tidak akan memberikan bansos tambahan meski PPN 12 persen diterapkan Januari 2025. Kabar tersebut menjadi salah satu berita paling banyak dibaca sepanjang Rabu (26/12).
ADVERTISEMENT
Ada juga kabar soal Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menilai jumlah orang yang kehilangan pekerjaan alias kena PHK bisa terus bertambah. Terbanyak datang dari industri tekstil. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:
Tak Ada Tambahan Bansos Hadapi PPN 12 Persen
Cak Imin mengatakan, kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen tidak akan membebani masyarakat. Jadi tak harus diberikan bantuan oleh negara berupa bansos.
“Enggak ada, PPN tidak ada kaitannya dengan bansos khusus,” kata Cak Imin saat ditemui di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (25/12).
Cak Imin menilai kenaikan PPN tahun juga memungkinkan ekonomi Indonesia tetap tumbuh. Dana yang terkumpul dari PPN 12 persen juga digunakan untuk memenuhi keperluan subsidi semua jenis.
Dalam kebijakan kenaikan PPN, pemerintah memberikan pengecualian untuk barang-barang kebutuhan pokok (sembako) dan jasa tertentu. Barang-barang seperti beras, daging, ikan, telur, sayur, susu, serta jasa pendidikan dan kesehatan tidak akan dikenakan PPN.
ADVERTISEMENT
PHK Bisa Tembus 280 Ribu Orang
Berdasarkan data terakhir, per Januari hingga awal Desember 2024, sudah ada 80 ribu pekerja kena PHK.
“Nah soal menambahnya atau tidak, yang terdata dari kita itu bisa 280.000an (kasus PHK),” kata Immanuel yang biasa disapa Noel tersebut, saat ditemui di kediamannya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (25/12).
Noel mendapatkan laporan bahwa ada 60 perusahaan di sektor tekstil yang akan melakukan PHK. Menurutnya, angka PHK dari puluhan perusahaan tersebut bisa mencapai 200.000 orang dan berkemungkinan dilakukan tahun ini. Meski demikian, dia yakin PHK bisa diminimalisir dan tidak bertambah semakin banyak.