Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Populer: Toko Gunung Agung Bakal Tutup; Panic Buying Air Mineral di Malaysia
22 Mei 2023 5:40 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kabar mengenai Toko Buku Gunung Agung yang akan menutup seluruh outlet-nya yang tersisa pada akhir tahun 2023, menjadi kabar yang paling banyak dibaca sepanjang Minggu (21/5).
ADVERTISEMENT
Berita lainnya yang juga paling populer adalah terkait masyarakat Malaysia yang dilanda panic buying air mineral di supermarket. Berikut berita populer di kumparanBisnis:
Terus Merugi, Toko Buku Gunung Agung Akan Tutup Seluruh Outletnya di Akhir 2023
PT GA Tiga Belas, perusahaan yang membawahi, Toko Buku Gunung Agung, mengumumkan akan menutup seluruh toko yang tersisa pada akhir tahun ini. Keputusan tersebut diambil karena perusahaan tidak bisa bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar.
Berdasarkan surat keterangan yang diterima kumparan, Minggu (21/5), perusahaan menyampaikan sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, telah melakukan langkah efisiensi dengan menutup beberapa toko yang tersebar di beberapa kota seperti Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Namun penutupan toko/outlet tidak hanya kami lakukan akibat dampak dari pandemi COVID-19 pada tahun 2020 saja, karena kami telah melakukan efisiensi dan efektivitas usaha sejak tahun 2013," tulis direksi PT GA Tiga Belas.
Hal itu dilakukan guna berjuang menjaga kelangsungan usaha dan mengatasi kerugian usaha akibat permasalahan beban biaya operasional yang besar dan tidak sebanding dengan pencapaian penjualan usaha setiap tahunnya, yang mana semakin berat dengan terjadinya wabah pandemi Covid-19 di awal tahun 2020.
Dengan demikian, penutupan toko/outlet yang terjadi pada tahun 2020 bukan merupakan penutupan toko/outlet yang terakhir.
“Karena pada akhir tahun 2023 ini kami berencana menutup toko/outlet milik kami yang masih tersisa. Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar,” Direksi PT GA Tiga Belas, perusahaan yang membawahi, Toko Buku Gunung Agung.
ADVERTISEMENT
Adapun dalam pelaksanaan penutupan toko/outlet, yang mana terjadi dalam kurun waktu 2020 sampai dengan 2023 perusahaan melakukannya secara bertahap dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Malaysia Dilanda Panic Buying Air Mineral, Stok di Toko Ludes Tak Tersisa
Masyarakat Malaysia tengah dilanda panic buying air mineral. Masyarakat ramai-ramai memborong air minum di supermarket hingga stok di beberapa rak ludes dan tak tersisa.
Mengutip The Star, Minggu (21/5) kejadian panic buying di Malaysia disebabkan oleh rendahnya curah hujan yang turun dan bendungan yang mengering. Hal tersebut tentu membuat warga khawatir kekurangan stok air bersih di rumah.
"Gangguan sistem di sepanjang Sungai Muda membuat satu juta orang Penang dan Kedahan berebut air bersih. Penduduk langsung menyerbu pusat perbelanjaan untuk memborong air mineral," tulis laporan tersebut.
ADVERTISEMENT
Tak lebih dari 24 jam, pasokan air mulai pulih kembali. Meski begitu, mayoritas penjual makanan mengaku akan menutup tokonya karena karena mereka tidak dapat menyiapkan bahan makanan tanpa air sehari sebelumnya.
Adapun, tanpa air dari Sungai Muda, tingkat bendungan Penang terpukul dan kemarin, Bendungan Ayer Itam hanya terisi 39,8 persen, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen. Kemudian Bendungan Mengkuang yang lebih besar, yang biasanya terisi lebih dari 90 persen, turun menjadi 88,2 persen.
Ketua Menteri Penang, Chow Kon Yeow mengimbau warga Penang pada hari Minggu untuk menghemat air. Tak hanya itu, Chow mengungkapkan, air yang ada di Bendungan Ayer Itam, hanya cukup untuk penduduk setempat selama 120 hari.
Di sisi lain, Presiden Penang Water Watch, Chan Ngai Weng mengatakan penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu. Tertinggi di negara Malaysia. "Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air," katanya.
ADVERTISEMENT