Populer: Usia Pensiun Pekerja 59 Tahun; Belanja Alat Tulis K/L Tembus Rp 44,4 T

8 Januari 2025 5:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang berada di rangkaian kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek tujuan Stasiun Jakarta Kota di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (30/7/2024). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang berada di rangkaian kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek tujuan Stasiun Jakarta Kota di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (30/7/2024). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Usia pensiun pekerja swasta di Indonesia yang naik menjadi 59 tahun menjadi salah satu berita populer pada Selasa (7/1).
ADVERTISEMENT
Selain itu, belanja Alat Tulis Kantor (ATK) di seluruh kementerian dan lembaga yang mencapai Rp 44,4 triliun turut banyak dibaca kumparanBisnis. Simak rangkumannya.
Usia Pensiun Pekerja 59 Tahun
Pemerintah resmi menaikkan usia pensiun pekerja swasta dari 56 tahun menjadi 59 tahun lewat Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun. Aturan tersebut mengatur kenaikan usia pensiun sebanyak 1 tahun setiap 3 tahun hingga usia 65 tahun.
"Usia Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnya bertambah 1 (satu) tahun untuk setiap 3 (tiga) tahun berikutnya sampai mencapai Usia Pensiun 65 (enam puluh lima) tahun," jelas Pasal 15 ayat (3) PP 45/2015 tersebut.
Pada 1 Januari 2019 usia pensiun adalah 57 tahun, selanjutnya pada 1 Januari 2022 naik menjadi 58 tahun, dan mulai 1 Januari 2025 naik menjadi 59 tahun.
ADVERTISEMENT
Aturan tersebut juga mengatur soal manfaat pensiun yang diterima peserta bisa berupa pensiun hari tua, pensiun cacat, pensiun janda/duda, pensiun anak, atau pensiun orang tua.
Pekerja yang sudah memasuki usia pensiun namun tetap dipekerjakan dapat memilih untuk menerima manfaat pensiun atau berhenti bekerja paling lama tiga tahun setelah memasuki usia pensiun. Berdasarkan Pasal 18 PP 45/2015 manfaat pensiun paling sedikit adalah Rp 300.000 dan paling besar adalah Rp 3,6 juta per bulan namun akan disesuaikan setiap tahun berdasarkan inflasi umum.
Belanja Alat Tulis K/L Tembus Rp 44,4 T
Ketua harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tiba di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad mengungkap penghematan anggaran menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi perlambatan ekonomi global. Salah satunya adalah pembelian alat tulis kantor (ATK) di seluruh kementerian dan lembaga yang mencapai Rp 44,4 triliun.
ADVERTISEMENT
“Hal-hal kecil coba dilakukan oleh Pak Prabowo dalam melakukan efisiensi di kementerian dan lembaga. Salah satunya pembelian ATK untuk seluruh kementerian dan lembaga yang jumlahnya Rp 44,4 triliun. Hanya belanja ATK,” jelas Dasco.
Dasco menegaskan penghematan anggaran menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi pelambatan ekonomi global. Selain itu juga untuk memastikan anggaran negara dimaksimalkan untuk kepentingan rakyat.