Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menyiapkan dan mengirim surat internal kepada Presiden Prabowo Subianto, agar mendapat kriteria umum dalam menghapus buku atau hapus tagih PT Istaka Karya (Persero), kepada vendor-vendor yang merupakan perusahaan pelat merah. Kabar tersebut menjadi salah satu berita paling banyak dibaca sepanjang Selasa (6/5).
ADVERTISEMENT
Ada juga soal sebanyak 7 produsen kendaraan listrik luar negeri mulai bikin mobil listrik di Indonesia tahun ini. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBISNIS.
Hapus Tagih Utang Istaka Karya
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut kriteria umum dari Prabowo bisa digunakan untuk persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) masing-masing perusahaan pelat merah terkait dalam agenda hapus tagih utang Istaka Karya.
"Akan menyiapkan surat internal kepada presiden untuk mendapat kriteria umum, dan kemudian mendorong seluruh BUMN yang terlibat ini untuk melakukan RUPS persetujuan masing-masing BUMN proses pelepasan ini,” ucap Wakil Menteri yang akrab disapa Tiko, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/5).
Istaka Karya masih memiliki utang kepada vendor-vendor BUMN seperti PT Brantas Abipraya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
ADVERTISEMENT
Total kewajiban Istaka Karya kepada kreditur sebesar Rp 786 miliar, di antaranya termasuk kewajiban kepada kreditur preferen dan separatis yang merupakan BUMN/Afiliasi sebesar Rp 434.1 miliar.
BYD-VW Wajib Produksi EV di RI
Tujuh produsen mobil listrik diwajibkan produksi di Indonesia. Deputi Bidang Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, M. Rachmat Kaimuddin, menyebut ketujuh produsen itu adalah BYD dari China, Citroën dari Prancis, AION dari China, Maxus atau SAIC Motor dari China, Geely dari China, VinFast dari Vietnam, dan Volkswagen dari Jerman.
"Tahun 2025 akhir atau 2026 ini, teman-teman (produsen mobil listrik) yang ikut program Perpres 79 itu harus sudah mulai berproduksi. Kita sudah mengantisipasi ada tambahan kapasitas produksi 280 ribu unit lagi," kata dia dalam sambutannya di acara kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, Jakarta, Selasa (6/5).
ADVERTISEMENT
Dengan kapasitas produksi 280 ribu unit per tahun, total produksi mobil listrik di Indonesia bisa mencapai 350 ribu unit. Total investasi Rp 15 triliun.
Dalam acara yang sama, Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani juga menyebut dengan mulai berproduksinya BYD hingga VW, bisa menjadikan Indonesia sebagai produsen mobil listrik dunia dalam beberapa tahun ke depan.