Populer: Viral Perum Peruri Cetak Uang Baru; Penyaluran Bansos Dikebut

12 Mei 2021 3:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uang contoh atau specimen (House Note) yang diterbitkan Peruri untuk promosi kemampuan cetak uangnya kepada calon klien. Foto: Instagram/@peruri.indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Uang contoh atau specimen (House Note) yang diterbitkan Peruri untuk promosi kemampuan cetak uangnya kepada calon klien. Foto: Instagram/@peruri.indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berita populer kumparanBisnis diawali dari kabar gambar uang kertas yang viral. Sebab, gambar yang pertama kali muncul di akun TikTok disebut sebagai uang cetakan baru Perum Peruri.
ADVERTISEMENT
Manajemen Perum Peruri mengakui adanya uang cetakan baru tersebut. Namun uang itu hanya contoh dan tidak dapat digunakan sebagai transaksi.
Berita populer lainnya terkait kabar percepatan penyaluran bantuan sosial (bansos) jelang lebaran. Mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako, Bantuan Sosial Tunai (BST), hingga Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD).
Berikut kumparan merangkum berita populer, Selasa (11/5):

Viral di Medsos, Perum Peruri Benarkan Cetak Uang Baru, Ini Penjelasannya

Jagat media sosial dihebohkan oleh gambar uang kertas baru yang viral, dengan satuan yang tak lazim. Pertama kali gambar uang tersebut beredar di salah satu akun TikTok dan disebut sebagai uang baru cetakan Perum Peruri.
Yang tak lazim adalah satuan uang tersebut yang mencantumkan 1.0 dengan gambar kapal phinisi dan penari Bali. Satuan 2.0 dengan gambar candi Prambanan, serta satuan 3.0 dengan gambar elang Jawa dan patung Ganesha.
ADVERTISEMENT
BUMN yang bertugas melakukan pencetakan uang, Perum Peruri, membenarkan mencetak uang tersebut. Tapi uang itu hanya spesimen atau contoh, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.
"House Note (uang spesimen) yang diterbitkan oleh Perum Peruri adalah bukan Rupiah dan tidak sah digunakan sebagai alat pembayaran," demikian dinyatakan Peruri di akun resmi instagram perusahaan, dikutip kumparan Selasa (11/5).
Ditambahkan lagi, bahwa Perum Peruri menerbitkan House Note/uang spesimen sebagai alat pemasaran (marketing tools) untuk mempromosikan contoh produk/uang yang diproduksi oleh Peruri.
Penyaluran Bansos Dikebut, Kuota BST Rp 300 Ribu Ditambah
Bantuan paket sembako (bansos) dari Presiden Joko Widodo. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Kabar baik menjelang momentum Lebaran 2021, pemerintah mempercepat penyaluran bansos. Mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako, Bantuan Sosial Tunai (BST), hingga Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD).
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, BLT Dana Desa telah tersalur sebesar Rp 2,3 triliun. Bantuan ini sudah diterima oleh 3,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dari target sebanyak 8 juta KPM.
Muhadjir pun mengimbau agar desa-desa yang belum mencairkan bantuan ini untuk segera melakukan pencairan. Sedangkan untuk penyaluran Program Sembako alokasi bulan Mei-Juni, akan disalurkan pada bulan ini untuk 13 juta KPM.
"Jadi dana sudah dimanfaatkan sebelum Lebaran atau paling tidak saat suasana Lebaran. Ini bagaimana supaya disosialisasikan dan dananya betul-betul masuk kartu mereka," jelas Muhadjir dalam keterangan tertulis, Selasa (11/5).
Tak cuma itu, BLT yang sudah berakhir di bulan April 2021, kata Muhadjir, diperpanjang dengan tambahan kuota untuk bulan Mei-Juni sebesar Rp 300 ribu per bulan. Khusus bantuan ini, tengah disiapkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
ADVERTISEMENT
"PKH tahap 2 sudah tersalurkan ke 9,7 juta KPM. Jelang Lebaran harapannya dapat memenuhi kuota 10 juta, sehingga masih ada 300.000 sasaran lagi," pungkasnya.
Muhadjir juga meminta agar data penerima dari semua program bansos yang ada di Kemensos maupun Kemendes PDTT diintegrasikan. Ia menekankan BLT DD melengkapi atau mengisi kekosongan, apabila masih ada KPM rentan atau terdampak yang belum terjangkau, belum menerima bantuan dari Kemensos.
"Yang paling penting harus dipastikan pengawasan ketat agar semua bansos benar-benar tersalur ke penerimanya dan dibelanjakan," tegas Menko PMK.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: