Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Posko RAFI ESDM Dibuka, Konsumsi Pertalite-Pertamax Diprediksi Naik 11 Persen
18 Maret 2025 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung resmi membuka Posko Nasional Sektor ESDM Periode Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) Tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan Posko Nasional dimulai pada Senin (17/3) hingga Jumat (11/4) mendatang. Posko ini diharapkan menjamin kelancaran pasokan energi nasional, terutama dalam mendukung arus mudik dan balik Lebaran.
"Oleh karena itu, peran Posko Nasional Sektor ESDM sangat strategis dalam memastikan kelancaran pasokan energi nasional, terutama dalam mendukung transmisi jutaan masyarakat pada arus mudik dan balik Lebaran,” ujar Yuliot di kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Jakarta, Senin (17/3).
Yuliot berharap para anggota Posko dapat melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi energi, dengan memastikan stok BBM dan LPG mencukupi, serta langkah antisipasi terhadap penyebaran permintaan.
ADVERTISEMENT
“Utamakan keselamatan dan kenyamanan masyarakat, pastikan bahwa layanan energi kita dapat diakses oleh semua, tanpa kecuali," kata Yuliot.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati menyampaikan perlunya sinergi dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait agar pelaksanaan posko berjalan lancar, tidak hanya dari sektor ESDM.
"Sinergisitas tidak hanya terbatas pada internal anggota Posko, tetapi juga sinergisitas dengan para pemangku kepentingan lainnya, seperti pihak Kepolisian, Kementerian Perhubungan, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), PT Jasa Marga, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),” jelas Erika.
Erika memaparkan secara umum, kondisi ketahanan stok BBM aman, baik bensin (gasoline), diesel (gasoil), minyak tanah maupun avtur, dengan ketahanan stok dijaga pada 19-21 Hari.
Selama periode Posko RAFI 2025, BPH Migas dan Pertamina menyiagakan 125 Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), lebih dari 7.746 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dan 70 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), serta menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan permintaan tinggi.
ADVERTISEMENT
"Diprediksi adanya peningkatan konsumsi BBM harian selama Hari Raya Idul Fitri. Bensin (Gasoline), dengan konsumsi terbesar Pertalite 11,7 persen dan Pertamax 11,2 persen," ungkap Erika.
Di sisi lain, diprediksi adanya penurunan konsumsi harian BioSolar 16,2 persen dan kenaikan konsumsi harian Avtur sebesar 7,3 persen dibandingkan dengan konsumsi kondisi normal.
Kemudian, prognosa ketahanan stok LPG Nasional dalam kondisi aman, dengan cakupan hari LPG rata-rata 11-13 hari. Pertamina menyiagakan 40 Terminal Liquefied Petroleum Gas (LPG), 731 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dan 6.517 Agen LPG.
Diprediksi terjadi peningkatan penyaluran Gas LNG sebesar 53,2 persen dibandingkan dengan realisasi RAFI tahun 2024. Selanjutnya, untuk Bahan Bakar Gas (BBG) diprediksi terjadi peningkatan sebesar 4,3 persen bila dibandingkan realisasi RAFI tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Prognosa kondisi pasokan tenaga listrik pada sistem kelistrikan Jawa Bali, Sumatera, Kalimantan, dan sebagian besar Indonesia Timur pada periode RAFI 2025 pada kondisi aman.
Diproyeksikan pada 31 Maret 2025 (1 Syawal 1446 H), sistem ketenagalistrikan nasional dalam kondisi aman dengan Daya Mampu Pasok (DMP) sebesar 53.977 MW dan beban puncak (BP) sebesar 33.517 MW, sehingga cadangan daya sebesar 20.460 MW (61,05 persen), dan BP pada hari pertama Idul Fitri meningkat 7,38 persen dibandingkan BP pada 2024, dan menurun 29,10 persen dibandingkan BP pada hari normal.
Selain itu, telah dibentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespon dengan cepat setiap bencana yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam, dan meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat di beberapa gunung api aktif.
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.