Potensi Industri Halal RI Rp 4.253 T, Sektor Perbankan Syariah Harus Manfaatkan

13 Mei 2024 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat mengisi kuliah umum dalam rangka kegiatan literasi keuangan syariah yang bertajuk Sharia Financial Literacy: Islamic Banking & Future of Work di Theater Room, Tower B UIII Depok, Selasa (21/11). Foto: Dok. BSI
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat mengisi kuliah umum dalam rangka kegiatan literasi keuangan syariah yang bertajuk Sharia Financial Literacy: Islamic Banking & Future of Work di Theater Room, Tower B UIII Depok, Selasa (21/11). Foto: Dok. BSI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertumbuhan industri perbankan dan keuangan syariah di Indonesia tumbuh cukup positif. Market share-nya hingga Maret 2024 sudah mencapai 7 persen, jauh lebih tinggi dari realisasi sebelumnya yang selalu di bawah 7 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, potensi industri halal di Indonesia juga masih sangat besar, totalnya mencapai sekitar Rp 4.253 triliun. Ketua Umum Perkumpulan Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi, mengatakan pangsa pasar industri halal di Indonesia sangat besar dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan industri perbankan dan keuangan syariah. Pertumbuhannya tidak hanya dari pembiayaan, tapi juga dari sisi DPK (Dana Pihak Ketiga) perbankan.
"Kami menyadari bahwa ikhtiar memajukan ekonomi syariah tidak dapat dikerjakan sendirian. Kerja sama dan dukungan dari seluruh stakeholder sangat dibutuhkan. Kami berkomitmen untuk selalu berperan aktif dan memberikan dukungan," kata dia di halalbihalal Perkumpulan Bank Syariah Indonesia di Kantor Pusat BSI, Jakarta, Senin (13/5).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di halalbihalal Perkumpulan Bank Syariah Indonesia, Senin (13/5/2024). Foto: Dok. BPMI Setwapres
Ia mengatakan, Perkumpulan Bank Syariah Indonesia atau ASBISINDO memiliki anggota yang terdiri dari 11 bank umum syariah, 8 unit usaha syariah, dan 174 bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS).
ADVERTISEMENT
"Seluruh anggota ASBISINDO bertugas untuk mengoptimalkan potensi ekonomi syariah tersebut agar mimpi bersama menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia dapat segera terwujud," ujarnya.
Dia meminta pelaku perbankan dan keuangan syariah untuk memiliki mentalitas harus maju, harus cepat tumbuh, dan tidak mengalah pada situasi.
"Sehingga kita mampu membawa perbankan syariah duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan yang konvensional. Sehingga ini bisa menjadi salah satu motor penggerak untuk pertumbuhan ekonomi indonesia dan bisa memajukan ekonomi syariah dan juga memperkuat keamanan ekonomi nasional," pungkasnya.