PP Presisi Garap Proyek Pelabuhan Perikanan di Saumlaki Senilai Rp 111 Miliar

14 November 2022 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PP Presisi groundbreaking proyek pelabuhan perikanan di Saumlaki. 
 Foto: Dok. PP Presisi
zoom-in-whitePerbesar
PP Presisi groundbreaking proyek pelabuhan perikanan di Saumlaki. Foto: Dok. PP Presisi
ADVERTISEMENT
PT PP Presisi Tbk menggarap proyek prasarana dan sarana pelabuhan perikanan Ukurlaran SKPT Saumlaki di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. PP Presisi juga telah melakukan groundbreaking proyek itu pada Sabtu (12/11).
ADVERTISEMENT
Direktur Operasi PT PP Presisi, Darwis Hamzah, mengungkapkan total nilai kontrak proyek tersebut sebesar Rp 111 miliar yang dikerjakan dengan masa pelaksanaan proyek selama 150 hari atau ditargetkan selesai pada awal 2024.
"Dengan lingkup pekerjaan pembangunan prasarana dan sarana mulai dari pembangunan dermaga, integrated cold storage, pabrik es, pembangunan jalan dan kawasan serta fasilitas penunjang pelabuhan lainnya," kata Darwis melalui keterangan tertulis, Senin (14/11).
Darwis merasa proyek pelabuhan perikanan di Tanimbar tersebut penting untuk diwujudkan. Sebab, kata Darwis, proyek itu bisa memaksimalkan potensi kelautan khususnya di Saumlaki.
“Kami juga memahami bahwa pentingnya proyek pembangunan prasarana dan sarana Pelabuhan Perikanan Ukurlaran SKPT Saumlaki yang merupakan langkah pemerintah dalam meningkatkan potensi sumber daya kelautan dan perikanan di Indonesia yang dapat meningkatkan kualitas hasil laut, menjadi penggerak ekonomi maritim di Indonesia secara terintegrasi, dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat," ujar Darwis.
ADVERTISEMENT
Darwis optimistis kerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti Yalapersada KSO membuat proyek dapat dikerjakan dengan baik. Apalagi, kata Darwis, pihaknya juga sudah berpengalaman dalam menggarap proyek infrastruktur.
“Khususnya pembangunan dermaga, bandara dan gedung yang kami kerjakan sebagai contractor utama maupun sub contractor pada entitas induk, dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan dengan mengutamakan quality dan time delivery yang dapat memberikan value added bagi pemangku kepentingan," tutur Darwis.