PP Presisi Gelar RUPS, Setujui Penggunaan Laba Bersih 2022

24 Mei 2023 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PP Presisi. Foto: Instagram/@ptpp_presisi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PP Presisi. Foto: Instagram/@ptpp_presisi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT PP Presisi Tbk (Perseroan) (PPRE) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022. Dalam RUPS yang digelar pada Rabu (24/5), PP Presisi melaporkan laba bersih sebesar Rp 182 miliar di tahun buku 2022, naik 24,6 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp 146 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan, Manrisk dan Legal PT PP Presisi Tbk, Arif Iswayudi, mengatakan perseroan mengatribusikan laba bersih kepada pemilik Entitas Induk sebesar Rp 100,75 miliar.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk cadangan wajib sebesar Rp 5,03 miliar atau 5 persen dari laba bersih. Selain itu, 95 persen dari atribusi laba bersih tersebut atau sekitar Rp 95,71 miliar untuk saldo laba ditahan.
Perseroan juga mencatatkan kinerja perusahaan untuk Tahun Buku 2022 yang positif dengan revenue mencapai Rp 3,6 triliun, naik 29,5 persen dibanding tahun 2021 yang mencapai Rp 2,8 triliun.
Selain itu, EBITDA perusahaan juga meningkat sebesar 14 persen secara year on year dari Rp 937 Miliar pada 2021 menjadi Rp 1,1 triliun pada 2022.
ADVERTISEMENT
Arif mengatakan, berkat strategi sustainability growth, perseroan berhasil menghadapi tantangan yang dihadapi dan mengoptimalkan pendapatan Perseroan melalui lini bisnis jasa pertambangan nikel. Hal itu dilakukan menerapkan strategi partnership terkait pengadaan alat berat dan sparepart
"Pengembangan jasa pertambangan merupakan bagian strategi kami untuk mendapatkan recurring income dengan pendapatan kontrak untuk jangka waktu panjang, serta meningkatkan competitiveness maupun positioning perseroan sebagai main contractor pada jasa pertambangan dan konstruksi," kata Arif.
Perseroan juga memperoleh kontrak baru pada tahun 2022 sebesar Rp 5,2 triliun, dengan majority perolehan kontrak baru Non-PP Group sebesar 93 persen dan PP Group sebesar 7 persen.
Berdasarkan segmentasi lini bisnis, Perolehan kontrak baru Perseroan didominasi 2 lini bisnis utama yaitu Civil Work: 41 persen, Mining Services: 55 persen, sedangkan sisanya sebesar 4 persen yang diperoleh dari lini bisnis supporting.
ADVERTISEMENT
Majority perolehan kontrak baru Non-PP Group diperoleh dari proyek jasa pertambangan maupun sipil yang meningkatkan positioning Perseroan menjadi main contractor dalam bidang pertambangan dan sipil.
PPRE juga menyepakati perubahan susunan pengurus perseroan, berikut susunannya:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Komisaris Independen: Nur Rochmad
Komisaris: Albert SM Simangunsong
Komisaris: M. Zahid
Komisaris Independen: Indra Jaya Rajagukguk
Dewan Direksi
Direktur Utama: I Gede Upeksa Negara
Direktur Operasi: Rebimun
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Legal: Mohammad Arif Iswahyudi
Direktur Perencanaan Bisnis & HCM: Yudi Setiawan