PP Presisi Targetkan Proyek Pengolahan Sampah Kali Ciliwung Selesai Akhir 2022

27 September 2022 12:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PP Presisi. Foto: Instagram/@ptpp_presisi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PP Presisi. Foto: Instagram/@ptpp_presisi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten konstruksi, PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan proyek pembangunan sistem pengambilan dan treatment sampah badan air melalui rekayasa Sungai Kali Ciliwung segmen TB Simatupang bisa bertahap selesai pada akhir 2022 dan mulai beroperasi pada Januari 2023.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasi PP Presisi, M Darwis Hamzah, mengatakan bahwa proyek tersebut dapat menjadi proyek percontohan yang dapat diterapkan di seluruh badan air sungai di DKI Jakarta maupun di Indonesia. Menurutnya, teknologi atau metode yang digunakan merupakan teknologi terbaru yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta, melalui tahap penyaringan dan tahap pencacahan sampah.
"Saringan sampah tidak hanya dapat mengambil sampah yang berada di badan air, namun sampah yang telah diambil juga akan melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Sampah akan dipilah melalui dua tahapan pemilahan hingga dua tahapan pencacahan, sehingga sampah akhir yang akan dibuang merupakan sampah residu," ujar Darwis dalam keterangannya, Selasa (27/9).
Dia melanjutkan, dengan portofolio PPRE sebagai perusahaan jasa konstruksi dan non konstruksi yang berbasis alat berat, pihaknya optimistis proyek akan selesai tepat waktu. "Kami berkomitmen dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut tepat waktu, berkualitas sehingga dapat memberikan value added melalui time delivery dan quality delivery yang unggul, serta treatment atau metode yang telah direncanakan dapat digunakan dengan baik," jelasnya.
Kunjungan kerja Pemprov DKI Jakarta ke Proyek Pembangunan Sistem Pengambilan dan Treatment Sampah Badan Air Melalui Rekayasa Sungai Pada Kali Ciliwung Segment TB Simatupang. Foto: Dok: PT PP Presisi Tbk.
Darwis juga menjelaskan, proyek tersebut nantinya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya DKI Jakarta, sehingga menjadi salah satu upaya pencegahan bencana banjir di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pembangunan sistem pengolahan sampah tersebut telah melalui kajian dengan konsep perencanaan yang dibahas bersama ITB (Institut Teknologi Bandung) dan disepakati dengan BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane). Ada beberapa tahapan yang dilakukan.
Pertama, ponton terapung yang diterapkan di lokasi saringan berfungsi untuk mengarahkan sampah ke segmen sungai, sehingga dapat menghindari efek bendung akibat sampah yang tertahan di badan air.
Kedua, penyaringan dilakukan secara berlapis, sehingga kegiatan pengambilan sampah dari badan Kali Ciliwung dapat dilakukan secara berjenjang, dari mulai saringan kasar sampai ke saringan lebih halus. Saringan sampah TB Simatupang ini diperkirakan dapat menampung sekitar 222 m3 per hari.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, saringan sampah tersebut tidak hanya dapat mengambil sampah yang berada di badan air, tetapi juga akan melakukan proses treatment terlebih dahulu, yakni dengan cara mencacah sampah organik untuk diproses menjadi kompos.
ADVERTISEMENT
"Ini juga untuk melindungi konstruksi tiang jembatan penyeberangan yang berada di sepanjang aliran Kali Ciliwung dari tumpukan sampah yang tersangkut berupa batang pohon, rumpun bambu, dan lainnya," jelas Anies.
"Yang tidak kalah penting, saringan sampah ini juga bermanfaat untuk menjaga pompa-pompa pengendalian banjir yang dioperasikan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta agar tidak mengalami efek bendung yang dapat berakibat banjir, seperti Pompa Waduk Pluit, Pompa Ancol, dan Pompa Gambir," pungkasnya.