PPKM Dicabut, Mal Blok M dan Ratu Plaza Masih Sepi Pedagang dan Pengunjung

30 Januari 2023 14:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Mal Ratu Plaza yang sepi. Foto: Alfadillah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Mal Ratu Plaza yang sepi. Foto: Alfadillah/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi secara resmi telah mencabut PPKM 30 Desember 2022. Jokowi menyebut keputusan ini diambil dengan tujuan untuk memulihkan perekonomian dan tumbuh lebih baik pada 2023.
ADVERTISEMENT
Namun, berdasarkan pantauan kumparan pada Senin (30/1), ada dua pusat mal legendaris di Jakarta yang tampak lengang nyaris tak ada pengunjung dan minim tenant yang membuka lapak bisnisnya. Beberapa mal di antaranya yaitu Ratu Plaza di Sudirman, Jakarta Pusat, dan Mal Blok M di Melawai, Jakarta Selatan.
Mal Blok M yang dulunya primadona pada tahun 90-an ini, sekarang sepi ditinggal pengunjungnya. Dalam satu lantai, terlihat hanya 10 hingga 15 ruko yang terlihat masih bertahan membuka bisnisnya.
Suasana Mal Blok M, Jakarta Selatan, yang sepi tak ada pengunjung dan banyak tenant yang tutup. Foto: Alfadillah/kumparan
Berdasarkan pantauan kumparan, mayoritas tenant yang masih membuka lapaknya adalah penjual pakaian, thrifting, dan masker. Tampak juga properti ruko, mulai dari salon hingga toko pakaian yang sengaja ditinggal pemilik ruko.
Sudiah, salah satu pedagang di Mal Blok M mengaku pandemi membuat omzet penjualan di mal tersebut terjun bebas dibanding sebelum pandemi. Ia mengaku pandemi membuat banyak pengusaha ritel menyerah dan memutuskan untuk hengkang dari mal tersebut.
Suasana Mal Blok M, Jakarta Selatan, yang sepi tak ada pengunjung dan banyak tenant yang tutup. Foto: Alfadillah/kumparan
Kendati begitu, ia mengakui pencabutan PPKM masih mengerek penjualan. Sudian menyebut omzetnya naik signifikan sejak sebulan terakhir, khususnya pada hari libur.
ADVERTISEMENT
“Tapi sekarang sudah lumayan (omzet). Rame lumayan,” kata Sudiah.
Selain pencabutan PPKM, Sudiah menyebut berdirinya halte Trans Jakarta di dalam Mal Bawah Tanah itu juga membuat pendapatannya naik. Sebab, banyak pengguna Trans Jakarta yang lalu-lalang di koridor mal akhirnya berbelanja di sana.
Selain itu, landainya kasus COVID-19 menjadi salah satu alasan utama ia bertahan membuka lapak bisnisnya di mal yang berdiri sejak 1992 tersebut.
Suasana Mal Blok M, Jakarta Selatan, yang sepi tak ada pengunjung dan banyak tenant yang tutup. Foto: Alfadillah/kumparan

Mal Ratu Plaza juga Sepi

Situasi yang sama juga terlihat di Mal Ratu Plaza di Jenderal Sudirman. Meski lokasinya strategis dan mudah diakses dengan transportasi publik, ternyata tak membuat mal elektronik ini diminati pengunjung.
Suasana Mal Ratu Plaza yang sepi. Foto: Alfadillah/kumparan
Bahkan, di lantai 2 mal tersebut tampak seluruh tenantnya tutup. Selain itu, eskalator mal tersebut juga banyak yang tidak berfungsi. Mayoritas tenant yang masih membuka tokonya adalah tenant dengan merek ternama seperti iBox, Lenovo, dan Asus.
ADVERTISEMENT
Isan penjual aksesoris Hp di Ratu Plaza mengaku pencabutan PPKM tak berdampak pada omzet dagangnya. Pandemi COVID-19 pada 2020 lalu membuat penjualan lesu sampai saat ini.
Suasana Mal Ratu Plaza yang sepi. Foto: Alfadillah/kumparan
Isan mengaku masih bertahan membuka tokonya lantaran biaya sewa ruko yang ia tempati masih berjalan. Ia pun mengaku disaat kondisi seperti sekarang hanya mengandalkan pelanggan lama.
“Tetep enggak ngaruh (pencabutan PPKM). Yang bertahan mungkin beberapa doang. Penjual Handphone paling tinggal 2 doang, DVD tinggal satu, game tinggal 1, laptop sih yang masih banyak,” kata Isan saat ditemui kumparan, Senin (30/1), di Ratu Plaza, Jakarta Pusat.
Isan mengungkapkan banyak pengusaha yang akhirnya tidak dapat meneruskan usahanya lantaran tak sanggup membayar biaya sewa ke pengelola mal. Bahkan, pada saat penerapan PSBB awal pandemi pada 2020 yang memaksa pengusaha untuk menutup lapaknya, pengelola mal tidak memberikan keringan untuk memptong biaya sewa.
ADVERTISEMENT
“Karena dari pengelolanya ga ada keringanan. Kaua waktu dulu tutup 1,5 bulan tidak ada pengurangan biaya sewa. Terus kesini-sini kan pembelinya kaya gini nih, ya berat lah,” kata Isan.