PPKM Dicabut, Pengusaha Hotel dan Restoran Optimistis di 2023 Bisa Ekspansi

31 Desember 2022 15:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pintu masuk kamar hotel. Foto: Dragon Images/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pintu masuk kamar hotel. Foto: Dragon Images/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), menyambut baik pencabutan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh Indonesia oleh Presiden Jokowi sejak Jumat (30/12).
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal PHRI, Maulana Yusran, berharap aturan turunan menyangkut PPKM juga dicabut sehingga pelaku industri hotel dan restoran bisa bergerak cepat menggaet pasar mereka.
"Kita bicara sekarang dengan dicabutnya PPKM, kita bicara kegiatan yang normal lagi. Kita sudah mulai bergerak leluasa untuk menarik market," kata Yusran kepada kumparan, Sabtu (31/12).
Yusran menjelaskan, okupansi perhotelan saat ini kondisinya masih belum seperti saat sebelum pandemi. Namun momentum libur tahun baru turut mendorong lonjakan pengunjung hotel.
Dia menjelaskan, kondisi industri perhotelan sepanjang 2020-2021 cukup terpuruk. Dengan dicabutnya PPKM, dia berharap tahun 2023 industri ini akan mulai berekspansi.
"Ekspektasi kita 2023 ini justru akan jauh lebih baik lagi seiring PPKM dicabut, sehingga kita berharap pasar-pasar kita yang domestik bisa fokus mulai kembali berkegiatan seperti sebelum 2020," kata dia.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutterstock
Tantangan Tahun 2023
Meski begitu, Yusran mengaku tahun 2023 bukan berarti tanpa tantangan. Ke depan, kata dia, ancaman krisis global juga menjadi tantangan bagi industri hotel dan restoran.
"Tantangan terbesar kita krisis global itu pasti, masalah harga dan daya beli masyarakat. Ini yang harus dijaga daya beli masyarakat karena kita tahu, di sektor akomodasi dan restoran sebenarnya penyokong terbesar itu domestik traveler, pergerakan itu," kata dia.
Sepanjang 2020-2021, industri perhotelan dan restoran di Indonesia sangat kesulitan, di tengah market yang mengecil, kata dia, persaingan industri menjadi sangat ketat. Hal ini, juga akan berlanjut di tahun depan.
"Tahun depan itu tentu lebih ketat lagi untuk mendorong itu, karena bagaimanapun yang namanya sektor akomodasi itu membutuhkan pergerakan orang, itu yang paling penting," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Yusran juga berharap frekuensi lalu lintas penerbangan di Tanah Air juga meningkat seiring dicabutnya PPKM. Hal itu guna mendorong sektor pariwisata di Indonesia.