Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PPN 12 Persen hingga Pemangkasan Suku Bunga AS Picu Tren Pelemahan IHSG
20 Desember 2024 10:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN ) 12 persen di tahun 2025 sampai turunnya probabilitas penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika atau Federal Reserve (The Fed) menjadi sentimen yang mempengaruhi keoknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Hal ini sampaikan Analis Kanaka Hita Solvera, Andika Cipta Labora yang menyebut beberapa sentimen yang mempengaruhi IHSG jelang akhir tahun adalah PPN 12 persen, Rupiah yang menyentuh level Rp 16.000 per Dollar Amerika Serikat dan penurunan suku bunga The Fed yang jadi di bawah perkiraan.
“Kenaikan PPN menjadi 12 persen di tahun 2025, Rupiah yang menyentuh level 16.300 terhadap Dolar sampai penurunan suku bunga The Fed rencananya hanya 50 Bps (basis poin) pada 2025 dari proyeksi awal 100 Bps di tahun 2025,” kata Andika kepada kumparan, Jumat (20/12).
Dengan kondisi tersebut, Ia memproyeksi prospek saham Indonesia di akhir tahun akan cenderung tertekan. Lebih lanjut, untuk para investor yang ingin berinvestasi saham hingga akhir tahun Ia merekomendasikan saham sektor perbankan khususnya bank digital.
ADVERTISEMENT
“Sektor perbankan, khususnya bigbank yang pergerakan harganya sudah terkoreksi agresif bisa di koleksi,” terang Andika.
Selaras dengan Andika, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga mengungkap salah satu seniman yang membuat IHSG lesu adalah probabilitas The Fed menurunkan suku bunga 25 bps dari probabilitas awal di 100 bps.
“Ya kalau kita cermati kemarin, The Fed sudah memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 bps dan sesuai dengan ekspektasi pasar, namun demikian untuk FY25F kemarin The Fed menurunkan probabilitas pemangkasan dr 100 bps hanya menjadi 25 bps saja,” terangnya.
Untuk itu, Ia juga proyeksi IHSG akan bergerak dengan terbatas. Sektor saham yang direkomendasikan Herditya untuk akhir tahun adalah sektor finansial dan energi.
“Hingga akhir tahun, kami perkirakan IHSG berpeluang bergerak terbatas, investor dapat mencermati IDX Financial dan Energy,” katanya.
ADVERTISEMENT