Prabowo Akan Bagi Susu Gratis, TKN Yakin Bisa Kumpulkan Rp 400 M dalam 30 Menit

8 Januari 2024 19:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menyampaikan pendapat saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menyampaikan pendapat saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
ADVERTISEMENT
Pasang Calon Presiden-Wakil Presiden Prabowo-Gibran berjanji akan memberikan susu dan makan siang gratis jika menang Pilpres 2024. Anggarannya sekitar Rp 400 triliun.
ADVERTISEMENT
Tapi banyak pihak yang mempertanyakan janji itu karena membutuhkan dana besar yang dikhawatirkan membebani APBN. Prabowo diminta membeberkan cara mendapatkan dana untuk semua program gratisnya yang masuk dalam Asta Cita.
Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Pasangan Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo menjelaskan pemerintahan Prabowo-Gibran nanti dapat mengumpulkan dana sebesar Rp 400 miliar dalam waktu 30 menit. Dana tersebut dikumpulkan dari sumber-sumber penerimaan yang dapat digali namun sebelumnya tidak dikumpulkan.
“Kita uji coba dalam waktu 30 menit uang negara Rp 400 miliar terkumpul 30 menit, ada beberapa sumber penerimaan yang bisa kita gali, sumbernya adalah sumber penerimaan negara yang selama ini tidak dikumpulkan,” kata Drajad dalam Dialog Arah Kebijakan Investasi dan Pasar Modal 2024-2029 di kawasan Rasuna Said, Jakarta pada Senin (8/1).
ADVERTISEMENT
Prabowo memegang seekor sapi. Foto: Instagram/@prabowo
Drajad menyebut, hal ini berdasarkan pengalamannya bekerja di suatu instansi dan melakukan uji coba untuk mengumpulkan dan dari sumber tersebut, saat dia bekerja di satu instansi.
“Saya tidak omon omon, ini real pengalaman saya sewaktu di kantor yang satu itu, dan saya melakukannya sendiri,” tambah Drajad.
Drajad pernah membesarkan Partai Amanat Nasional (PAN) bersama dengan Hatta Rajasa tersebut pernah duduk di kursi parlemen pada 2004 hingga 2009.
Selain itu, Drajad juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan Badan Intelijen Negara pada 2014 hingga 2015.
“Jadi, untuk membiayai program Asta Cita, delapan program hasil terbaik cepat (PHTC) dan 17 program prioritas sumbernya adalah sumber penerimaan negara yang selama ini tidak dikumpulkan,” tutup Drajad.
ADVERTISEMENT