Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Prabowo Akan Bahas Perdagangan Internasional di G20 dan APEC
11 November 2024 15:59 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Peru serta G20 di Brasil. Nantinya, ada beberapa isu yang akan dibahas mulai dari perdagangan internasional sampai mineral kritis.
ADVERTISEMENT
“Banyak sekali isu strategis yang dibahas di APEC ini, demikian juga G20 nanti di Rio De Janeiro Brasil. Banyak isu-isu yang terkait dengan terutama di ekonomi yang berkaitan dengan masalah perdagangan internasional, beberapa kesepakatan global termasuk isu-isu kritikal mineral, isu-isu yang membahas skema pengaturan pertahanan ke depan,” ungkap Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso yang akrab disapa Susi ketika ditemui di Graha Mandiri, Jakarta Pusat pada Senin (11/11).
Susi juga menyebut Indonesia akan merampungkan pembahasan mengenai Critical Mineral Agreement (CMA) dengan Amerika Serikat (AS) tahun ini. Namun, dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, Susi bilang tentu perubahan yang perlu didetailkan kembali.
“Kalau pembahasan dengan US yang kita bahas penyelesaiannya di tahun ini adalah terkait CMA Agreement itu sedang kita proses sejak lama, namun dengan ganti presiden Trump yang terpilih tentu akan ada perubahan. Intinya beberapa kritikal mineral kita untuk bisa ekspor di US, Eropa dan sebagainya akan ada pengaturan khusus, nanti harus kita detailkan lagi. Kalau enggak salah Trump dilantik 20 Januari, jadi kita masih punya waktu untuk diskusi dengan tim yang ada di sana,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Soal terpilihnya Trump sebagai Presiden AS, Susi bilang Indonesia sudah menyiapkan beberapa respon kebijakan. Menurutnya, Trump akan menjadi presiden yang sangat fokus terhadap perdagangan internasional.
“Saya kira kita sudah menyiapkan beberapa respon kebijakan. Memang beliau (Trump) akan sangat concern dengan urusan perdagangan internasional, biasanya menggunakan instrumen tarif kalau Donald Trump itu, mereka sudah menyampaikan akan mengenakan tarif 10 sampai 60 persen untuk semua produk impor dari China,” jelasnya.
Susi bilang kebijakan Trump soal tarif masuk bagi produk China sebesar 10 sampai 60 persen nantinya juga harus diantisipasi.
“Itu pasti akan berdampak serius terhadap konstelasi perdagangan (global). Pasti produk-produk China nanti juga akan menjadi terbebani dengan tarif biaya masuk impor yang 60 persen. Sehingga neraca perdagangan yang pasti akan bergeser. Nah itu yang nanti kita antisipasi,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, situasi global akan ada banyak menghadapi perubahan yang signifikan pada berbagai kebijakan perdagangan internasional.
“Apalagi dengan terpilihnya Trump jadi presiden, tentu akan banyak perubahan yang signifikan. Sekali lagi, kebijakan-kebijakan perdagangan internasional,” lanjutnya
Susi menyebut Indonesia telah memiliki banyak pengalaman menghadapi perkembangan situasi global. Maka, dari perkembangan situasi global tersebut Indonesia juga dapat mengambil manfaat.
“Sebenarnya, semua perkembangan global kita punya banyak pengalaman yang justru bisa kita ambil manfaatnya yang luar biasa,” ungkapnya.