Prabowo akan Libatkan Swasta Garap Proyek Tanggul Laut Raksasa

16 Januari 2025 19:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Rabu (8/1/2025).  Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Rabu (8/1/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut program pembangunan Giant Sea Wall (GSW) atau tanggul laut raksasa direncanakan bakal memakai skema Public Private Partnership.
ADVERTISEMENT
Public Private Partnership merupakan skema penyediaan dan pembiayaan infrastruktur yang berdasarkan pada kerja sama antara Pemerintah dan badan usaha (swasta).
"Dan program itu (GSW) rencananya Public Private Partnership," ucap Airlangga kepada wartawan di Jakarta, Kamis (16/1).
Saat ini konsep masih digodok dan akan dilaporkan ke Presiden Prabowo Subianto. Meski begitu, dia tak merinci kapan konsep GSW itu akan diberi.
Sebelumnya Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap keterbatasan anggaran masih menjadi tantangan pembangunan Giant Sea Wall (GSW).
“Kita dihadapkan pada tantangan alam survival bagi masyarakat kita, terutama di pesisir pantai. Tetapi juga kita selalu menghadapi prioritas yang lainnya, ada keterbatasan anggaran di sana-sini,” jelas AHY di Kantor Kemenko IPK, Jakarta Pusat pada Rabu (8/1).
Pembangunan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
AHY mengatakan, pembangunan GSW nantinya tidak hanya berfokus pada pendanaan pemerintah. Ia membuka kemungkinan untuk kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dalam dan luar negeri.
ADVERTISEMENT
Sebelum membangun GSW, AHY juga akan fokus pada penyelesaian tanggul pantai, memastikan pasokan air Jakarta dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur dan Karian agar tidak ada penyedotan air tanah, sampai normalisasi sungai. Hal ini agar nantinya ketika GSW dibangun, masalah lain tidak timbul.
Pembangunan GSW nantinya juga tidak hanya berfokus di pantai utara Jakarta, melainkan pantai utara pulau Jawa.
“Bukan hanya Jakarta yang menghadapi ancaman banjir rock atau land subsidence tadi, tapi juga di wilayah Semarang, Jawa Tengah, termasuk Demak,” tutur AHY.