Prabowo Bakal Resmikan PLTA Jatigede dan Asahan 2

16 Januari 2025 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan PLTA Jatigede dengan kapasitas 2x25 MegaWatt di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.  Foto: PLN
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan PLTA Jatigede dengan kapasitas 2x25 MegaWatt di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Foto: PLN
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) besar pada bulan ini, yakni PLTA Jatigede di Jawa Barat 2 dan PLTA Asahan 2 di Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengungkap dua PLTA ini sudah siap beroperasi secara komersial.
“Pak presiden bakal resmikan PLTA Jatigede dan Asahan, sebentar lagi juga COD (Commercial Operation Date) panas Bumi sudah masuk tapi ini masih jauh 23 persen,” katanya dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 oleh IDN Times di Menara Global, Jakarta Selatan pada Kamis (16/1).
Lebih lanjut, kepada wartawan Eniya menuturkan peresmian tersebut akan dilaksanakan pada bulan ini. Meski demikian Ia belum mendapatkan tanggal pastinya.
“Bulan ini ya, tapi tanggalnya tentatif,” tutur Eniya.
Direktur Jenderal (Dirjen) EBTKE, Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengungkap dua PLTA tersebut adalah PLTA Jatigede di Jawa Barat 2 dan PLTA Asahan 2 di Sumatera Utara saat ditemui di Menara Global, Jakarta Selatan pada Kamis (16/1). Foto: Argya Maheswara/kumparan
Soal Rancangan Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN), Eniya juga menjelaskan saat ini pemerintah sedang meninjau kembali agar RPP KEN sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
ADVERTISEMENT
Terkait bauran EBT, Eniya juga menjelaskan saat ini sudah ada 14.110 Megawatt (MW) kapasitas EBT yang terpasang. Angka ini masih jauh dari potensi EBT yang dimiliki Indonesia sebanyak 3.687 Gigawatt (GW).
“Di 2024 itu ada penambahan EBT kita bisa install capacity-nya itu 14.110, ini capaian sampai 2024 ya data terbaru. Ini kira-kira 0,38 persen, belum ada 0,5 apalagi 1 persen (dari potensi),” kata Eniya.