Prabowo Bikin Satgas Air: Ada yang Jalan Kaki 2-3 Km Demi Cari Air

Bakal calon presiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Gus Miftah (kiri) menyampaikan pidato di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (8/9/2022). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO

Bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto membuat Satuan Tugas (Satgas) Air demi mengatasi masalah sumber daya ini di masyarakat. Hal ini diungkapkan Prabowo dalam Konsolidasi Pemenangan Partai Bulan Bintang (PBB) di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (9/9).

Prabowo menjelaskan betapa prihatinnya Indonesia karena ada yang kekurangan air. Bahkan harus berjalan kaki jauh demi setetes air.

"Di dusun mereka ada yang jalan kaki 2-3 km buat cari air. Di musim kemarau, mereka sangat sulit dapat air, apalagi buat masak," kata dia

Dari Satgas Air, Prabowo mengeklaim menghasilkan sekitar 70 titik air di 70 dusun di Indonesia. Pada akhir Oktober dia menargetkan jumlahnya akan bertambah jadi 100 titik air, dan sampai akhir Desember 2023 menjadi 200 titik air.

Saking besarnya air bagi kehidupan, Prabowo membuat prodi pertama di Indonesia yaitu Ilmu Hidrologi alias ilmu air di Universitas Pertahanan.

Warga mengambil air dari aliran Sungai Banjir Kanal Barat untuk kebutuhan sehari-hari di Jakarta, Senin (9/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

"Saya telah memerintahkan Universitas Pertahanan untuk membuat program studi yang pertama di Indonesia ilmu hidrologi, ilmu air. Bagaimana mencari air, bagaimana menghasilkan air, bagaimana mendistribusikan air, bagaimana menghemat air, dan segala teknologi berurusan dengan air," kata Prabowo.

Dia juga bakal mengundang banyak perusahaan air terkemuka bulan ini untuk membicarakan teknologi soal air. Tidak hanya air, Prabowo ingin Indonesia bisa swasembada BBM dan pangan, tidak bergantung impor.

"Kita harus produksi makan kita sendiri. Kita enggak boleh tergantung bangsa lain untuk masalah makan kita. Tidak ada negara yang besar dan kuat kalau tergantung makan dari negara lain," tegas dia.