Prabowo Bikin Tim Bahas Subsidi BBM Diubah Jadi BLT, Begini 3 Skenarionya

13 November 2024 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto melakukan Video Konferensi bersama Menteri dan BNPB, Rabu (13/11/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto melakukan Video Konferensi bersama Menteri dan BNPB, Rabu (13/11/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto ternyata sudah membentuk tim yang khusus membahas perubahan skema subsidi BBM dan listrik menjadi lebih tepat sasaran. Salah satu alternatifnya diubah menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Dia menyebutkan, subsidi yang menggunakan keuangan negara ini masih kurang tepat sasaran dan dinikmati oleh masyarakat yang mampu.
"Akhirnya Bapak Presiden Prabowo membentuk tim, di mana tim itu adalah subsidi tepat sasaran di dalam ratas sudah diputuskan. Kami yang ditugaskan sebagai ketua tim dari ESDM," ungkapnya saat Rapat Kerja Komisi XII DPR, Rabu (13/11).
Bahlil mengatakan, sejauh ini tim tersebut sudah melaksanakan 2-3 kali rapat, sehingga sudah bisa memberikan gambaran terkait perubahan skema subsidi BBM dan listrik. Setidaknya ada 3 formula atau alternatif yang sudah disiapkan.
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan di salah satu SPBU Kamis (3/10/2024). Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
"Formulasi yang pertama adalah apakah ini semua kita alihkan ke BLT kalau ini kita alihkan ke BLT. Maka rumah sakit, sekolah, gereja, masjid yang selama ini mendapatkan subsidi itu berarti tidak dapat, UMKM dan segala macamnya dan transportasi umum," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian alternatif kedua, lanjut Bahlil, yakni subsidi BBM dan listrik untuk fasilitas umum tetap berupa subsidi kepada barang, selebihnya dialihkan menjadi BLT.
"Alternatif ketiga adalah kita lagi memformulasikan agar sebagian yang disubsidi barang itu bisa dinaikkan angkanya," ungkap dia.
Kendati begitu, Bahlil enggan membeberkan dengan rinci terkait alternatif perubahan subsidi energi tersebut, sebab masih dalam pembahasan baru kemudian dilaporkan kepada Prabowo dan anggota DPR.
Hanya saja, sudah ada satu yang bisa dipastikan dari perubahan skema subsidi energi tersebut, bahwa subsidi LPG 3 kg tidak akan diubah atau dikonversi menjadi skema BLT. Hal ini sesuai dengan aspirasi dari para pelaku usaha UMKM dan anggota DPR.
"Dengan penuh perjuangan saya memahami suasana kebatinan daripada teman-teman, baik masyarakat UMKM dan lain-lainnya, maka kami sudah dapat melaporkan bahwa subsidi LPG tidak dialihkan dalam bentuk BLT tetapi dalam berbentuk barang," pungkas Bahlil.
ADVERTISEMENT