Prabowo Buat Program 3 Juta Rumah, BTN Kaji Skema Pembiayaan

6 Maret 2024 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara sebuah kompleks perumahan yang sedang dibangun di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara sebuah kompleks perumahan yang sedang dibangun di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN sedang membahas skema pembiayaan program milik Capres nomor 2 Prabowo Subianto mengenai pembangunan 3 juta rumah dengan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu menyebut, beberapa skema pendanaan program 3 juta rumah dapat berupa KPR bersubsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) diubah dengan dana abadi atau dengan dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
“Aspirasi atau visi misi Pak Prabowo dan Gibran kalau kita lihat visi misi jeli, di situ ditulis ada 3 juta rumah, triple (naik tiga lipat) dari 1 juta rumah. Memang kita diskusi dengan pemerintah dengan anggaran yang ada, cara satu-satunya harus ubah skema,” ujar Nixon dalam konferensi pers RUPS di Menara BTN, Rabu (6/3).
BTN sedang mengkaji program pembiayaan rumah tersebut. Nixon menyebut pembahasan masih sekitar 25 persen.
“Kita sih berharap (skema pembiayaan) diputuskan dalam pemerintahan saat ini supaya asumsi APBN tahun depan sudah dipakai pemerintahan baru, tapi APBN (2025) masih diputuskan tahun ini,” katanya.
ADVERTISEMENT
Nixon melanjutkan, BTN harus memaksimalkan dana anggaran yang ada untuk bisa membiayai 3 juta rumah. Berdasarkan data nasabah, banyak masyarakat yang sudah melunasi KPR selama kisaran waktu 9-10 tahun.
“Ini masih di tengah diskusi, belum diputuskan. Kami menyarankan beberapa pola, agak shifting dari FLPP, apakah polanya masuk dana abadi atau masuk investasi ke Tapera, ada pilihan-pilihan. Kita kasih beberapa pilihan, diskusinya akan didalami lagi,” imbuhnya.
Dalam visi misi Prabowo-Gibran 2024 Kabinet Indonesia Maju, pasangan ini menargetkan untuk membangun atau merenovasi sebanyak 40 rumah per desa/kelurahan per tahun, sehingga akan dapat dicapai sebanyak 3 juta rumah mulai tahun kedua.
“Kalau pemerintah pakai pola subsidi dengan menyediakan likuiditas, kita senang-senang aja tapi menurut kami enggak akan bisa (memanfaatkan) budget yang ada. Ini budget yang sama hasilnya triple (tiga juta rumah), ini yang sedang dibahas dan diskusikan,” kata Nixon.
ADVERTISEMENT