Prabowo Dapat Warisan Program Jokowi Bangun 2.300 Km Jalan Tol, Berapa Biayanya?

22 Agustus 2024 16:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tol Jakarta-Cikampek. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tol Jakarta-Cikampek. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden terpilih Prabowo Subianto mendapatkan warisan program infrastruktur Jokowi, untuk melanjutkan proyek pembangunan jalan tol sepanjang 2.300 km. Hal ini berdasarkan pada masterplan atau rencana induk pembangunan jalan tol yang telah disusun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, menuturkan angka tersebut hampir setara dengan panjang jalan tol yang telah dibangun selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari 2014 hingga 2024.
"Kita sebut master plan PUPR itu sekurang-kurangnya sama dengan jumlah tol yang dibangun dari 2014-2024, kira-kira begitu jadi 2.000 sekian kilometer," kata Endra saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (22/8).
Endra bilang, setiap pembangunan 1 km jalan tol membutuhkan dana hingga Rp 200 miliar. Jika dikalkulasikan dengan kebutuhan pembangunan 2.300 km, maka asumsinya pemerintahan Prabowo-Gibran harus mengeluarkan Rp 460 triliun untuk pembangunan jalan tol dari 2025 hingga 2029.
"Masterplan PUPR sekurang-kurangnya 2.000 sekian km, asumsinya 1 km itu Rp 200 miliar rata rata Rp 460 triliun," imbuh Endra.
ADVERTISEMENT
Meski diberikan warisan melanjutkan pekerjaan Jokowi, penyelesaian proyek-proyek ini kembali kepada prioritas program Prabowo dalam memimpin Indonesia. Sebab, hal ini membutuhkan dukungan dari berbagai sisi, baik pendanaan, kebijakan hingga skema-skema pelaksanaan.
"Masterplan kita paling tidak itu sudah dimulai pembangunannya sepanjang itu. Tapi itu kan dikembalikan kepada prioritas pemerintah baru, kan perlu dukungan pendanaan, dukungan kebijakan, dukungan pelaksanaan begitu ya, skema-skemanya. Sudah dalam list program kita, jumlahnya kira-kira segitu (2.300 km)," jelas Endra.
Dua Ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Jalan Tol Ruas Padang - Sicincin di Provinsi Sumatra Barat dan Tol Ruas Sigli-Banda Aceh Seksi I Padang Tidji - Seulimum di Provinsi Aceh. Foto: Hutama Karya
Endra bilang, penghitungan sepanjang 2.300 km tersebut utamanya berasal dari tiga proyek Jalan Tol pada masa Jokowi, meliputi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Jalan Tol Trans-Jawa juga Tol di Ibu Kota Negara (IKN).
"Itu kan untuk penyelesaian tol Trans Sumatera, penyelesaian Tol Trans Jawa dan Tol IKN, utamanya tiga itu," imbuh Endra.
ADVERTISEMENT
"Jalan Tol Trans Sumatera kan sekarang masih sisa dari Langsa sampai ke Sigli, kemudian dari Pekanbaru sampai ke Kisaran, kemudian dari Jambi-Pekanbaru, itu yang banyak, kemudian siripnya dari Padang Sicincin, dari Sicincin-Pangkalan itu nembus Bukit Barisan, kemudian dari Bengkulu ke Palembang sampai Muara Enim, tapi Bengkulu-Muara Enimnya kan belum, kemudian dari Sinaksak sampai ke Parapat, jadi sirip-siripnya (Jalan Tol) Trans Sumatera akan dikebut," jelas Endra.