Prabowo Gandeng BUMN, TNI, dan Polri Bangun Gudang Penyimpanan Beras

23 April 2025 14:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sumatera Selatan, hari ini, Rabu (23/4/2025). Foto: Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sumatera Selatan, hari ini, Rabu (23/4/2025). Foto: Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah akan membangun gudang-gudang penyimpanan beras dengan melibatkan TNI, Polri, dan BUMN.
ADVERTISEMENT
Untuk merealisasikan rencana ini nantinya Prabowo akan menggunakan lahan milik TNI, Polri dan negara.
“Saya akan siapkan biaya khusus untuk bangun gudang-gudang improvisasi, gudang-gudang sementara yang tidak terlalu mahal,” jelas Presiden Prabowo dalam pidatonya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/3).
Langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya produksi beras nasional dalam 3-4 bulan terakhir berdasarkan laporan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
“Sekarang masalahnya adalah kita perlu gudang yang cukup, karena produksinya sangat melimpah,” ujar Prabowo.
Ia juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap hasil panen petani harus dapat disimpan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa produksi padi nasional pada Februari 2025 mengalami lonjakan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini dianggap sebagai sinyal positif atas membaiknya kondisi sektor pertanian di awal tahun.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, menyebutkan bahwa luas panen padi pada Februari 2025 tercatat sebesar 0,76 juta hektare. Angka ini naik sebesar 0,29 juta hektare atau 63,53 persen dibandingkan Februari 2024 yang hanya mencapai 0,46 juta hektare.
Selain itu, BPS juga memproyeksikan potensi luas panen padi pada periode Maret hingga Mei 2025 mencapai 4,30 juta hektare. Estimasi ini lebih tinggi sekitar 0,23 juta hektare dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.