Prabowo Gelontorkan Rp 48,8 T untuk Bangun Kompleks DPR hingga MA di IKN

21 Januari 2025 17:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden terpilih, Prabowo Subianto di IKN, Kalimantan Timur. Foto: Dok. Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden terpilih, Prabowo Subianto di IKN, Kalimantan Timur. Foto: Dok. Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menyetujui anggaran untuk pembangunan tahap dua di IKN yaitu kompleks legislatif seperti Gedung DPR, yudikatif seperti Gedung Mahkamah Agung, dan komponen pendukungnya senilai Rp 48,8 triliun. Anggaran tersebut akan dipakai mulai 2025 hingga 2029 yang sumbernya dari APBN.
ADVERTISEMENT
Kepala Otoritas IKN Basuki Hadimuljono mengatakan dana Rp 48,8 triliun itu juga akan dipakai untuk memelihara bangunan yang sudah ada di IKN yaitu Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) hingga apartemen ASN yang sudah dibangun lebih dulu oleh Kementerian PU.
"Jadi Kementerian PU menyerahkan ke kami untuk dikelola dan dananya dari APBN. Dana Rp 48,8 T tadi Pak presiden sudah setuju untuk dialokasikan ke OIKN," katanya dalam konferensi pers di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (21/1).
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Basuki Hadimuljono. Foto: Zamachsyari/kumparan
Saat ini dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang ada di OIKN hanya ada Rp 6,3 triliun. Pak Bas mengaku butuh tambahan Rp 8,1 triliun tahun ini membangun proyek IKN tahap dua, sehingga total dana yang dibutuhkan setahun Rp 15 triliunan.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya kira cukup (Rp 48,8 triliun) ini untuk kami kerjakan 2-3 tahun ke depan," lanjutnya.
Target itu dikejar karena Prabowo ingin IKN jadi ibu kota politik Indonesia mulai 2028.
Selain dari APBN, pembangunan IKN tahap dua ini juga akan dibiayai oleh Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sebesar Rp 60,239 triliun. Dana itu digunakan untuk membangun 97 tower apartemen dan 129 rumah tapak yang saat ini dalam proses feasibility study (FS) atau studi kelayakan.
Selanjutnya, ada juga 6 KPBU yang membangun jalan hingga terowongan (utility tunnel) di KIPP IKN. Selain itu ada juga KPBU yang bangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 50 MW yang sudah diresmikan presiden.
ADVERTISEMENT
Pak Bas juga melaporkan ada groundbreaking ke-9 untuk pembangunan hotel, ritel, hingga perkantoran dengan nilai investasi Rp 6,49 triliun yang digarap swasta murni.
"Kami jg mendapatkan masukan dari Pak Ara (Maruarar Sirait) untuk bisa mengoptimalkan perusahaan swasta yang sudah groundbreaking tidak hanya asal groundbreaking, tapi agar ditender lagi dengan kegiatan pembangunan," jelasnya.