Prabowo-Gibran Janji Bangun 150.000 Rumah di Desa, Cicilannya Ditanggung APBN

10 Desember 2023 14:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka di KPU RI, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka di KPU RI, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menjanjikan membangun minimal 150.000 rumah di desa. Hal ini diungkapkan oleh Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo.
ADVERTISEMENT
Hashim yang juga adik kandung Prabowo itu menjelaskan, jika Prabowo-Gibran menang dalam Pemilu tahun depan, akan dibangun 20-25 rumah setiap desa. Sementara itu cicilannya akan dibayar oleh APBN.
"Agar dibangun rumah-rumah di pedesaan di Aceh sampai Papua kita akan membangun rata-rata kita mulai 20 dan 25 rumah setiap desa. Berarti dengan 7.500 desa di Jawa Timur kita akan membangun minimal 150.000 rumah di pedesaan. Dan cicilannya akan nanti dibayar oleh APBN," ujar Hashim dalam Konsolidasi & Rakorda TKD Prabowo Gibran Provinsi Jawa Timur, Minggu (10/12).
Dia merinci, anggaran yang diperlukan sekitar Rp 7,8 triliun setiap tahun untuk mencicil rumah di desa. Namun, Hashim tak menjelaskan lebih rinci mengenai ukuran rumah tersebut dan skema pembiayaan yang akan digunakan.
ADVERTISEMENT
"Cicilannya tadi saya tidak sempat saya sebut bahwa cicilan itu di biayai APBN kurang lebih seluruh Indonesia agar kurang lebih Rp 7,8 triliun setiap tahun. Ini akan dilaksanakan dan dana ada dan daya bangun ada," kata dia.
Menurut dia, program pembangunan rumah di desa itu akan memberikan efek berganda ke perekonomian domestik, termasuk membuka lapangan kerja bagi warga desa.
"Kita sudah hitung setiap rumah di desa perlu tempat pekerja atau tukang dengan 150.000 rumah sampai 180.000 kita perlu nanti kurang lebih 400 ribu pekerja. Itu setiap tahun pekerjaan di pedesaan. Ini di luar program perumahan di kota-kota," tambahnya.
Reporter: Farusma O Verdian