news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Prabowo Hidupkan Lagi Proyek DME Batu Bara, Dibiayai Danantara

4 Maret 2025 11:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto dalam acara World Government Summit 2025 yang dilakukan secara daring, Kamis (13/2/2025). Foto: Tim Media Prabowo Subianto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto dalam acara World Government Summit 2025 yang dilakukan secara daring, Kamis (13/2/2025). Foto: Tim Media Prabowo Subianto
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menghidupkan lagi proyek Dimethyl Ether (DME) batu bara. Proyek ini sempat dijajaki PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan Air Products and Chemicals Inc, sejak 2018. Namun pada Maret 2023, perusahaan AS itu mundur. Mereka juga pergi dari proyek yang sama dengan Kaltim Prima Coal (KPC).
ADVERTISEMENT
Kini, proyek yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dengan memanfaatkan batu bara itu dibahas lagi dalam rapat malam-malam yang digelar Prabowo dengan para menterinya. Rencana itu diungkap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/3) malam.
Saat Air Products mundur, investor dari China dikabarkan masuk proyek ini. Tapi Bahlil menyebut tidak cocok dengan Negara Panda itu.
Presiden Joko Widodo tiba di lokasi acara groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Kawasan Industri Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1/2022). Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
Katanya, saat ini pemerintah tidak butuh investor baru. Arahan Prabowo, akan memanfaatkan sumber dari dalam negeri semua.
"Yang kita butuh dari mereka cuma teknologinya, hari ini teknologi kita butuh, uang capex (modal) dari pemerintah, swasta nasional. Bahan baku dari kita, offtaker kita juga. Jadi enggak ada lagi ketergantungan dengan pihak lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk modalnya, Bahlil menyebut akan dibiayai dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang baru berdiri. Lokasi proyek DME yang akan dikembangkan ada di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dam Kalimantan Selatan.
"Ada 3-4 proyek yang kita dorong DME secara paralel," jelasnya.
Secara keseluruhan, Danantara akan membiayai proyek hilirisasi industri senilai USD 618 miliar tahun ini. Tahap pertama akan ada 21 proyek dengan total investasi sekitar USD 45 miliar, termasuk DME batu bara dan pembangunan kilang minyak berkapasitas 500 ribu barel per hari.