Prabowo Ingin Perbaiki Ekonomi RI, Ini Fakta-fakta Kondisinya

18 November 2024 13:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru. Foto: Tim Media Prabowo Subianto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru. Foto: Tim Media Prabowo Subianto
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmennya untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia dalam masa pemerintahannya.
ADVERTISEMENT
“Tentunya saya fokus sebetulnya bulan-bulan pertama tahun-pertama, saya harus fokus untuk memperbaiki ekonomi dalam negeri domestik,” kata Prabowo usai menghadiri Indonesia-Brasil Business Forum, Minggu (17/11).
Kondisi ekonomi tahun ini memang sangat berat mulai dari perlambatan ekonomi, penerimaan pajak yang turun, pelemahan daya beli, hingga penurunan jumlah kelas menengah. Berikut adalah beberapa fakta terkait kondisi ekonomi Indonesia:

Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 mencapai 4,95 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan tumbuh 1,50 persen secara kuartalan (quarter to quarter/qtq).
Realisasi pertumbuhan ekonomi secara tahunan tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal II 2024 yang mencapai 5,05 persen (yoy) dan lebih tinggi jika dibandingkan kuartal III 2023 yang berada di level 4,94 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Inflasi
Indeks harga konsumen (IHK) di Oktober 2024 menunjukkan inflasi sebesar 0,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Sehingga Indonesia mengakhiri deflasi lima bulan secara beruntun sejak Mei 2024. Sementara secara tahunan (yoy), menunjukkan tingkat inflasi sebesar 1,71 persen.

Utang Pemerintah Meroket hingga Rp 8.461 Triliun

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mencatat total utang pemerintah sebesar Rp 8.473,90 triliun per September 2024 atau sebelum pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia. Angka ini naik Rp 11,97 triliun bila dibandingkan nominal utang Agustus 2024 senilai Rp 8.461,93 triliun.
"Jumlah utang pemerintah per akhir September 2024 tercatat Rp 8.473,90 triliun," kata Sri Mulyani dalam Buku APBN KiTa, dikutip Senin (11/11).

Angka PHK RI Meningkat

Jumlah tenaga kerja yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) terus mengalami peningkatan sejak Januari sampai dengan Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Satudata Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), ada 63.947 tenaga kerja yang terkena PHK pada periode Januari sampai Oktober 2024. Angka itu meningkat sekitar 10.954 tenaga kerja dibandingkan periode Januari sampai September 2024 yang mencapai 52.933 orang.

Kelas Menengah Turun

Kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2024, kelas jumlah kelas menengah menjadi 47,85 juta atau setara 17,13 persen dari total penduduk.
Angka tersebut lebih rendah dibanding tahun 2019 yang jumlahnya sebanyak 57,33 juta penduduk kelas menengah. Penurunan jumlah kelas menengah ini disebabkan berbagai faktor, seperti perlambatan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
Kenaikan harga kebutuhan barang-barang pokok dalam beberapa tahun terakhir turut menjadi pemicu. Belum lagi, kenaikan PPN dari 10 persen ke 11 persen hingga kenaikan bahan bakar minyak yang semakin menekan konsumsi kelas menengah.
ADVERTISEMENT