Prabowo Ingin Swasembada Pangan, Kementan Andalkan Cetak Sawah

1 Januari 2025 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman  mengoperasionalkan alat berat saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (3/11/2024). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengoperasionalkan alat berat saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (3/11/2024). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya membantu mengejar ambisi swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Kementerian yang dipimpin oleh Amran Sulaiman ini mengandalkan program cetak sawah sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi padi, optimalisasi lahan hingga program brigade pangan.
ADVERTISEMENT
Amran memastikan program cetak sawah ini akan berjalan mulai 1 Januari 2025. Dia menyebut semua persiapan telah matang.
“Pupuk, alsintan, kemudian olah tanah pada cetak sawah, itu tanggung jawab penuh di Kementan. Persiapannya sudah matang dan bahkan semua peralatan sudah siap di lokasi langsung berjalan di 1 Januari 2025,” kata Amran melalui keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (1/1).
Ambisi swasembada pangan ini dibidik Prabowo dengan tujuan menjadikan Indonesia mandiri atau tidak bergantung produksi pangan negara lain. Sehingga ketika terjadi konflik geopolitik, Indonesia tidak perlu mengharapkan belas kasihan negara lain dalam urusan pangan.
Tak tanggung-tanggung, Prabowo memasang target swasembada pangan tercapai selambatnya pada 2028 atau 2029.
Untuk itu, anggaran jumbo juga disiapkan pemerintah untuk mengejar ambisi swasembada pangan yang mencapai Rp 139,4 triliun. Kemudian untuk program persawahan yang digarap Kementan sepanjang 2025 senilai Rp 15 triliun.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan anggaran tersebut dialokasikan untuk cetak sawah seluas 150.000 hektare, intensifikasi lahan seluas 80.000 hektare.
Presiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) berbincang saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (3/11/2024). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
Di hadapan Komisi IV DPR RI, pada November lalu, Amran menyebut pada 2024 telah dilakukan cetak sawah di Merauke, Papua, seluas 1 juta hektare dan di Kalimantan Tengah seluas 500.000 hektare.
Sementara, untuk pelaksanaan program ini ke depan, Amran juga melirik lahan di Kalimantan seluas 500.000 hektare. Dia mengaku menggandeng sektor swasta untuk penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) pada program ini.
“Ada 14 perusahaan komitmen untuk menyiapkan alat untuk cetak sawah, totalnya sekitar 2.000 alat. Jadi, kita lakukan percepatan bahkan kami minta kepada Dirjen PSP, kontraknya diselesaikan 1-2 hari ke depan, maksimal 3 hari,” terang Amran.
ADVERTISEMENT
Amran menyebut jika cetak sawah 500 ribu hektar ini berjalan lancar, maka produksi beras dapat dilakukan 2 sampai 3 kali. Hal ini tentu berdampak pada produksi beras nasional.
“Tolong kita seriusi, ini nanti total ada 500.000, aku mau cek satu-satu nanti. Kalau produksinya 2-3 kali, ini bisa mengangkat produksi beras kita,” tutur Amran.