Prabowo: Kita Sebentar Lagi Bisa Swasembada Energi, Tidak Perlu Impor BBM

29 Januari 2024 23:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam acara Kirab Kebangsaan Prabowo-Gibran di Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/1).  Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam acara Kirab Kebangsaan Prabowo-Gibran di Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/1). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, yakin Indonesia dalam waktu dekat bisa swasembada energi. Ia menegaskan keinginan tersebut bisa terwujud kalau ada kemauan memanfaatkan peluang keunggulan yang dimiliki Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Sebagai contoh saya baru berbicara dengan pakar pakar kita, dengan political will, dengan kehendak politik yang baik, yang tegas, yang teguh, dan yang berani, dengan manajemen yang baik kita nanti tidak lama lagi kita bisa swasembada energi, kita tak perlu impor BBM lagi dari luar Indonesia," kata Prabowo saat menghadiri acara Relawan Gerakan Ekonomi Nasional Prabowo-Gibran (Genderang), Senin (29/1).
Prabowo mengungkapkan nantinya BBM di Indonesia akan banyak dari tanaman dan menjadi energi bersih. Ia mengungkapkan beberapa pakar dari luar negeri seperti Brazil sudah mempelajari kemungkinan Indonesia beralih ke energi bersih.
"Kita mungkin nanti salah satu dari sedikit negara yang BBM-nya bisa 100 persen green, 100 persen, dan bisa renewable, terbarukan, jadi hijau dan terbarukan," ujar Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Dari mana? solar bisa 100 persen dari kelapa sawit, kemudian bensin bisa dari tebu, dari singkong, dari aren kita bisa 100 persen bensin dari dalam negeri," tambahnya.
Prabowo menuturkan penggunaan energi bersih tersebut bisa juga membuat pemerintah lebih menghemat anggaran. Ia mencontohkan biodiesel atau B35 bisa menghemat kurang lebih USD 10.000.000.000 setiap tahun.
"Kita bisa mampu bikin B35 dan kita bisa bikin B100 Biosolar 100 persen dari kelapa sawit dan kalau itu terjadi kita akan menghemat USD 25.000.000.000 tiap tahun tidak keluar negeri, USD 26.000.000.000 akan beredar di Republik Indonesia," tutur Prabowo.
***
Reporter: Fadhil Pramudya