Prabowo Mau Aktifkan Lagi Ladang Migas Zaman Belanda

9 Oktober 2024 19:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo dan Jokowi makan malam di Plataran Senayan, Selasa (8/10/2024). Foto: Instagram/@prabowo
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan Jokowi makan malam di Plataran Senayan, Selasa (8/10/2024). Foto: Instagram/@prabowo
ADVERTISEMENT
Presiden terpilih Prabowo Subianto berambisi Indonesia bisa swasembada energi setelah dia memimpin. Dia menilai praktik impor minyak dan BBM harus segera disetop agar tidak membebani APBN.
ADVERTISEMENT
Mengaktifkan lagi sumur-sumur minyak zaman Belanda, menurut dia bisa menjadi salah satu upaya untuk menggenjot produksi minyak mentah agar tak perlu impor lagi.
"Kita bisa membuka lagi ladang-ladang bekas Belanda dengan teknologi baru," kata dia di acara BNI Investor Daily Summit di JCC, Rabu (9/10).
Dengan teknologi, kata dia, Indonesia bisa mengubah batu bara menjadi Dimetil Eter sebagai substitusi LPG yang selama ini impor.
"Selain swasembada pangan energi, kita harus hilirisasi, yang dicanangkan Pak Jokowi ini mutlak. Kunci terhadap kebangkitan kita dengan hilirisasi dan industrialisasi," ujarnya.
Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yakin lifting minyak Indonesia bisa naik sebesar 200.000 barel per hari (bph). Namun ada beberapa catatan yang menyertainya.
ADVERTISEMENT
Bahlil mengatakan cara meningkatkan lifting minyak secara efektif adalah intervensi teknologi, salah satunya Enhanced Oil Recovery (EOR) di sumur-sumur produksi.
Prabowo Subianto dalam Rapimnas Partai Gerindra 2024, Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, 30 Agustus 2024. Foto: Instagram/@prabowo
Berdasarkan diskusinya bersama PT Pertamina (Persero) dan SKK Migas, Bahlil mengatakan intervensi teknologi di sumur produksi itu bisa meningkatkan hingga 20 persen dari total lifting minyak Indonesia saat ini.
SKK Migas mencatat realisasi lifting minyak Indonesia hingga semester I 2024 mencapai 576 ribu bph, sementara target lifting minyak sesuai APBN 2024 sebesar 635 ribu bph.
"Kalau diintervensi dengan teknologi, itu bisa meningkatkan 20 persen dari total lifting kita sekarang. Artinya kalau hanya 600 ribu kali 20 persen, itu kan bisa dapat 120 ribu barel," ungkap Bahlil saat BNI Investor Daily Summit 2024, Rabu (9/10).
ADVERTISEMENT