news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Prabowo Mau Alihkan Subsidi Energi ke Keluarga Miskin, Negara Hemat Rp 200 T

26 September 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
Potret kemiskinan di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Potret kemiskinan di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh presiden terpilih Prabowo Subianto bakal melakukan langkah efisiensi subsidi yang selama ini telah berlangsung. Hal ini nantinya akan dilaksanakan lewat subsidi secara langsung ke penerima.
ADVERTISEMENT
“Maka kita ingin dengan data yang diperbaiki, data yang disempurnakan, mereka diberi saja transfer tunai langsung kepada mereka. Bukan kepada komoditasnya, tetapi pada keluarganya yang berhak untuk menerima,” kata Dewan Penasihat Presiden Terpilih Prabowo Subianto Burhanuddin Abdullah dalam UOB Economic Outlook 2025, Rabu (25/9).
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut bilang dengan model subsidi seperti itu, anggaran subsidi dapat berkurang sekitar Rp 150 sampai Rp 200 triliun. Nantinya, sisa anggaran subsidi tersebut juga dapat dialihkan ke sektor produktif.
“Kita kurangi subsidi dengan secara langsung diberikan tadi, tapi kita alihkan ke hal yang produktif, itu artinya kita me-leverage pertumbuhan kita melalui pengurangan subsidi tersebut,” lanjutnya.
Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan arahan dan pesan bagi seluruh kader Partai Gerindra yang lolos ke DPR RI periode 2024-2029 di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin (23/9/2024). Foto: Dok. Istimewa
Selama ini subsidi energi diberikan berdasarkan komoditas yang dibutuhkan masyarakat seperti listrik, Bahan Bakar Minyak (BBM), serta gas. Namun, Burhanuddin melihat model subsidi seperti ini tidak tepat.
ADVERTISEMENT
“Minggu lalu saya pergi ke Solo, saya bertemu dengan pelanggan PLN yang paling bawah, mereka bayar bulanannya hanya Rp 30 ribu, lampunya hanya satu, orang-orang miskin, mereka tidak menerima keuntungan dari subsidi BBM, mereka enggak punya sepeda motor, mereka beli gas tetapi satu melon (gas 3 kg) ini untuk dua minggu jadi kecil sekali. Jadi kalau begitu, siapa yang sebetulnya menikmati subsidi itu?,” ungkap Burhanuddin.
Ke depan, pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo juga akan melanjutkan beberapa program kartu yang sebelumnya sudah ada seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Walau begitu prosesnya akan disempurnakan.
“Saya kira cukup banyak yang akan dilanjutkan, kemudian mungkin akan disempurnakan. Misalnya program berbagai kartu. Ada program PKH (Keluarga Harapan), Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan sebagainya. Basically itu adalah program subsidi dari pemerintah,” jelas Burhanuddin.
ADVERTISEMENT