Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Prabowo Mau Bikin Kementerian Perumahan, Sang Adik Jadi Ketua Satgas Transisi
1 September 2024 9:36 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Rencana presiden terpilih Prabowo Subianto untuk memisahkan Kementerian Perumahan dengan Kementerian Pekerjaan Umum sudah masuk Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Anggaran untuk Kementerian Perumahan sebesar Rp 53 triliun.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo menyebut pemerintahan baru akan berfokus mengembangkan sektor usaha perumahan. Setelah pemisahan, nantinya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan berfokus pada pembangunan infrastruktur.
"Kita sudah masukkan angka kepada RAPBN kita tahun depan. Angka waktu kita tetapkan Rp 53 triliun untuk mulai, dan Pak Prabowo sudah setuju, kita akan mendirikan Kementerian Perumahan seperti dulu," ucapnya dalam agenda APEC BAC Indonesia: Optimisme Dunia Usaha dalam Bermitra dan Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran, di Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8).
Untuk memuluskan rencana ini, dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Perumahan sejak empat bulan lalu. Hashim ditunjuk jadi Ketua Satgas Perumahan dalam transisi pemerintahan. Satgas inilah yang nantinya akan membuat Kementerian Perumahan.
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangannya dalam beberapa bulan terakhir Hashim menggaet sejumlah pihak seperti Bank BTN, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Anindya N. Bakrie, Perumnas (persero), Real Estate Indonesia (REI), dan SMF untuk rapat secara intensif.
"Saya ajak beberapa kali secara intensif, kalau tidak salah, kami sudah rapat 8 kali, di mana saya pimpin rapat 4 kali, kami rapat hari sabtu pun," lanjut Hashim.
Dengan REI, Hashim mengajak mereka berdiskusi mengenai program perumahan. Dalam hal ini presiden terpilih menargetkan pembangunan 2 juta rumah per tahun di pedesaan dan 1 juta unit apartemen di perkotaan.
"Dalam program sementara Pak Prabowo setujui, kita akan membangun setiap tahun 2 juta unit rumah di pedesaan, 1 juta unit apartemen di kota setiap tahun," kata Hashim.
ADVERTISEMENT
Hashim juga mewanti-wanti agar para konglomerat dan perusahaan kontraktor tidak masuk ke program ini. Nantinya, proyek perumahan tersebut bakal dipercayakan pada UMKM, Koperasi dan BUMDES. Langkah ini dipilih untuk menciptakan kelas menengah baru yang saat ini sedang menurun.
"Perusahaan kontraktor, konglomerat, dilarang untuk masuk ke bidang ini," tegas Hashim.