Prabowo Minta Kementan Cetak Sawah 3 Juta Hektar di Papua-Kalimantan

28 Oktober 2024 16:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto tiba di Akmil, Magelang, Kamis (24/10/2024). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto tiba di Akmil, Magelang, Kamis (24/10/2024). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menugaskan Kementerian Pertanian (Kementan) mempercepat cetak sawah di Merauke, Papua, hingga Kalimantan dan Sumatera seluas 3 juta hektare.
ADVERTISEMENT
Arahan tersebut disampaikan Prabowo kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang dipanggil ke Istana Kepresidenan hari ini, Senin (28/10). Amran mengatakan, cetak sawah ini sudah mulai lebih dulu dilakukan di Merauke dan Kalimantan Tengah.
"Kami ditugaskan oleh Bapak Presiden untuk melakukan percepatan cetak sawah yang saat ini posisi di Merauke sudah kita mulai, Kalimantan Tengah kita sudah mulai, InsyaAllah dalam waktu dekat, Kalimantan Selatan, kemudian Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan seterusnya," ujar Amran kepada awak media.
Selain itu, Amran menyebutkan tugas lain adalah program optimalisasi produksi di sisi hulu, misalnya dengan meningkatkan penyaluran pupuk kepada petani.
"Beliau sudah memerintahkan mengecek tambahan pupuk itu 100 persen yang dulu itu dicek apa benar sudah sampai ke tingkat petani. Kemudian Oplah, kita tindaklanjuti optimalisasi lahan dan seterusnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menambahkan pihaknya sudah mengidentifikasi lokasi percepatan cetak sawah yakni seluas 3 juta hektare yang tersebar di beberapa daerah.
"Sudah kita identifikasi. Memang kita targetnya kan 3 juta hektare dalam 3-4 tahun ke depan. Ini menjadi sebuah kebutuhan karena penduduk kita nambah, tapi sawah kita nggak pernah nambah," ungkapnya.
Sudaryono mengatakan sejauh ini sudah ada 40 ribu hektare optimalisasi lahan sawah di Merauke. Lahan tersebut berupa lahan rawa, yang ditanami saat musim kemarau dan dipanen ketika musim hujan.
Dia pun memprediksi penambahan 3 juta hektare sawah ini akan menjamin kebutuhan penduduk Indonesia hingga 80 tahun ke depan.
"Dengan tadi eksponensial penambahan penduduk, kemudian kebutuhan konsumsi pangan kita, dengan 3 juta itu bisa paling tidak kita save selama 70-80 tahun ke depan. Itu saya kira satu hal yang memang, itulah mengapa, kalau tidak sekarang, kapan lagi," tutur dia.
Mentan Andi Amran Sulaiman mengikuti pembekalan dan makan malam di Ruang Makan Husein Taruna Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Adapun status lahan yang akan dicetak menjadi sawah, lanjut Sudaryono, bermacam-macam jenisnya seperti lahan rawa serta lahan yang dimiliki perorangan, perusahaan, bahkan milik negara.
ADVERTISEMENT
Nantinya, Kementan akan mengatur skema komersialisasi sawah tersebut. Sudaryono memastikan lahan untuk cetak sawah ini tidak akan menggunakan lahan hutan lindung.
"Jadi ini sifatnya adalah, ada lahan rawa, misalnya sudah sekian lama nggak pernah termanfaatkan, kita manfaatkan. Kita drainasenya kita perbaiki, airnya kita alirkan, kemudian keasamannya kita netralisir, sehingga lahan-lahan itu bisa tertanami misalnya," jelas Sudaryono.
Lebih lanjut, dia mengatakan program tersebut disebut dengan penambahan area tanam. Ada dua jenis lahan yang akan dituju, yakni sawah tadah hujan yang akan ditanami ketika musim hujan, serta lahan rawa yang ditanami ketika musim kemarau.
"Sudah kita laksanakan, ada 1,4 juta yang sudah kita naikkan IP ( Indeks Pertanaman), panennya sudah kita naikkan, dengan cara pompanisasi dan juga konstruksi optimalisasi lahan rawa," tutur Sudaryono.
ADVERTISEMENT