Prabowo Minta Kuota Impor Dihapus, Kemendag Mau Cek Dulu Neraca Komoditas

9 April 2025 17:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, saat halalbihalal di kantor Kemendag, Kamis (25/4/2024).  Foto:  Fariza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, saat halalbihalal di kantor Kemendag, Kamis (25/4/2024). Foto: Fariza/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto berniat menghapus kuota impor. Merespons hal tersebut, Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim, mengatakan pihaknya akan menghitung dulu kepentingan hulu dan hilir dalam neraca komoditas, agar impor tetap seimbang.
ADVERTISEMENT
Neraca komoditas adalah data dan informasi yang memuat situasi konsumsi dan produksi komoditas tertentu untuk kebutuhan penduduk dan keperluan industri dalam kurun waktu tertentu, yang ditetapkan dan berlaku secara nasional.
“Karena prinsipnya di neraca komoditas itu kan berapa produksi nasional, kemudian berapa konsumsi nasional. Nah kekurangannya kan itu diimpor,” kata Isy Karim saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, pada Rabu (9/4).
Meski begitu, Isy Karim belum dapat mengungkapkan komoditas apa saja yang akan mendapat kebijakan bebas kuota impor. Ia juga mengkaji opsi bebas kuota impor untuk bahan baku industri di luar neraca komoditas
“Di luar neraca komoditas kan sepanjang itu untuk kepentingan bahan baku silakan dipenuhi,” ujar Isy.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pengarahan dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Sebelumnya, Prabowo meminta para menterinya menghapuskan kuota impor. Menurutnya sistem ini membatasi pengusaha berbisnis, apalagi jika yang diimpor itu barang yang menyangkut hajat rakyat seperti impor daging.
ADVERTISEMENT
"Siapa mau impor daging silakan. Siapa saja boleh impor. Mau impor apa? Silakan buka saja. Rakyat kita juga pandai kok. Enggak usah ada kuota. Perusahaan ditunjuk hanya dia boleh impor, udahlah jangan ada praktik itu lagi," kata Prabowo, Selasa (8/4).