Prabowo Minta RI Tiru Hilirisasi di Jepang: 1 Kilang Hasilkan 60 Ribu Pabrik

9 September 2023 20:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto menjelaskan hilirisasi hasil tambang membawa multiplier effect yang sangat besar. Dia mencontohkan bagaimana dari 1 kilang minyak di Jepang, menghasilkan 60 ribu pabrik turunan atau hilirnya.
ADVERTISEMENT
"Satu kilang minyak di Jepang menghasilkan 4 perusahaan menengah, 4 perusahaan itu menghasilkan 60 ribu pabrik hilir. Anda bayangkan 1 kilang minyak 60 ribu pabrik," kata Prabowo saat pidato politik di Konsolidasi Pemenangan Partai Bulan Bintang di Padang, Sabtu (9/9).
Pabrik-pabrik tersebut, kata dia, akan menyerap tenaga kerja yang begitu besar. Dari sana, SDM bangsa juga akan terasah di mana akan ada insinyur-insinyur sampai manajer-manajer baru dari Indonesia.
"Berapa ribu anak-anak kita bisa kerja, berapa insinyur, berapa manajer," sambungnya.
Kilang Pertamina. Foto: Pertamina
Di lain sisi, menurutnya Indonesia juga punya potensi besar menerapkan apa yang sudah berjalan di Jepang. Indonesia punya kekayaan mineral tambang dan kini tengah membangun ekosistem industri hilir berupa smelter-smelter pengolahan.
ADVERTISEMENT
"Apalagi Indonesia mungkin butuh 3-4 kilang minyak. Belum smelter nikel, smelter emas, smelter tembaga. Nanti kita akan bangkit dengan baik dan cepat. Tentunya harus jaga lingkungan hidup kita," tegasnya.
Pada kesempatan itu Prabowo juga menyinggung soal hilirisasi nikel yang dimulai Presiden Jokowi. Menurutnya, nikel adalah masa depan Indonesia di tengah semakin berkembangnya kendaraan listrik di dunia. Hilirisasi nikel di era Jokowi menurutnya terbukti mampu memberi nilai tambah yang besar bagi Bangsa Indonesia.
"2021 penghasilan kita dari nikel hanya sekitar USD 1 miliar. Tahun 2022 setelah dilarang penghasilan kita naik 20 kali lipat, USD 20 miliar lebih, kalau tidak salah, USD 25 miliar mungkin, mendekati hampir Rp 400 triliun lebih," tegasnya.
ADVERTISEMENT