Prabowo Pangkas Anggaran Perdinas-Seremonial, Negara Hemat Rp 20 T

22 Januari 2025 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (22/1/2025). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (22/1/2025). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk melakukan efisiensi anggaran negara melalui pengurangan alokasi belanja yang bersifat seremonial hingga perjalanan dinas (perdinas). Langkah ini diharapkan mampu menghemat anggaran hingga Rp 20 triliun, yang akan dialokasikan untuk kepentingan prioritas, seperti perbaikan infrastruktur pendidikan.
ADVERTISEMENT
Prabowo menjelaskan, pengurangan belanja tersebut mencakup berbagai kegiatan seremonial, termasuk perayaan ulang tahun atau peringatan hari-hari tertentu.
“Jadi saudara-saudara, saya tegaskan kembali bahwa hal-hal di luar itu yang bersifat seremoni, upacara, merayakan ulang tahun ini ulang tahun itu hari ini hari itu kita tidak anggarkan. Perayaan sejarah, perayaan ulang tahun, laksanakan secara sederhana di kantor di ruangan. Kalau perlu yang hadir hanya 15 orang, sisanya di-vcon-kan,” kata Prabowo dalam sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan, Rabu (22/1).
Selain itu, Prabowo juga menginstruksikan pengurangan perjalanan dinas hingga 50 persen. Langkah ini dinilai efektif dalam mengurangi pemborosan anggaran.
“Perjalanan dinas dikurangi, saya potong setengah. Dengan setengah, kita bisa menghemat Rp 20 triliun lebih. Kalau kita hitung Rp 20 triliun berapa puluh ribu sekolah, gedung sekolah bisa kita perbaiki,” ungkap Prabowo.
ADVERTISEMENT
Prabowo juga mengapresiasi tim keuangan yang telah melakukan kajian mendalam terhadap anggaran negara hingga ke detail terkecil.
“Saya minta loyalitas semua menteri, semua Kepala Badan untuk patuh dalam hal ini. Dan saya terima kasih kepada tim keuangan yang telah menjalankan penyisiran, kajian terhadap anggaran sampai serinci-rincinya, kalau tidak salah sampai satuan ke-9 kalau tidak salah. Mungkin pertama kali dalam sejarah ya Presiden Republik Indonesia mengecek sampai satuan ke-9,” pungkasnya.