Prabowo Resmi Teken PP Hapus Utang Macet UMKM, Petani, dan Nelayan

5 November 2024 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau perahu saat pembagian perahu nelayan dan bersih-bersih pantai Pangandaran di Pelabuhan Cikidang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023). Foto: Adeng Bustomi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau perahu saat pembagian perahu nelayan dan bersih-bersih pantai Pangandaran di Pelabuhan Cikidang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023). Foto: Adeng Bustomi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto resmi meneken Peraturan Pemerintah (PP) nomor 47 tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kelautan serta UMKM lainnya. Aturan tersebut ditandatangani Prabowo di Istana Merdeka, Selasa (5/11).
ADVERTISEMENT
Prabowo mengatakan, aturan itu diteken usai mendengar saran dan aspirasi banyak pihak terutama dari kelompok petani dan nelayan seluruh Indonesia yang tiba di Istana Merdeka sejak pukul 16.15 WIB.
"Dengan ini pemerintah berharap dapat membantu saudara kita para produsen yang bekerja di bidang pertanian, UMKM, dan nelayan yang merupakan produsen pangan yang sangat penting, mereka dapat meneruskan usaha-usaha mereka dan mereka bisa lebih berdaya guna untuk bangsa dan negara," kata dia dalam pidatonya.
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan bahwa terkait dengan teknis persyaratan yang dipenuhi akan ditindaklanjuti Kementerian maupun lembaga terkait. Salah satunya, Kementerian Pertanian (Kementan).
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga berharap dapat memberikan angin segar untuk mendorong kinerja petani, nelayan, dan UMKM melalui penghapusan kredit macet tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami tentunya berdoa bahwa seluruh petani nelayan UMKM di seluruh Indonesia dapat bekerja dengan ketenangan dengan semangat dan dengan keyakinan bahwa rakyat Indonesia menghormati dan menghargai para produsen pangan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara," ucap dia.