Prabowo Resmikan KEK Industropolis Batang, Bakal Jadi Shenzen Versi Indonesia

20 Maret 2025 12:48 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang dari sebelumnya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) hari ini, Kamis (20/9/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang dari sebelumnya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) hari ini, Kamis (20/9/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, naik status dari sebelumnya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) hari ini, Kamis (20/9).
ADVERTISEMENT
Prabowo mengatakan, pengembangan KITB yang kini naik kelas menjadi KEK Industropolis Batang ini berkat kerja keras dari berbagai kementerian dan lembaga dan pemangku kepentingan terkait.
"Saya sampaikan terima kasih, apresiasi yang setinggi-tingginya dan penghargaan kepada semua kementerian dan lembaga terkait yang telah bekerja keras sehingga hari ini kita bisa bersama-sama meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang," katanya.
Selain itu, Prabowo juga berterima kasih kepada Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya yang telah membangun pondasi KITB, hingga nantinya digadang-gadang bisa maju bak Kota Shenzen, China, versi Indonesia.
"Segala persiapan telah dibangun sehingga hari ini Indonesia memiliki suatu kawasan yang kita harapkan bisa nanti menjadi Shenzen Indonesia. Insyaallah," ungkap Prabowo.
Prabowo didampingi oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi.
ADVERTISEMENT
Kemudian Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, dan beberapa wakil menteri (wamen) seperti Wamen BUMN, Wamen Perindustrian, dan Wamen Kehutanan.
Peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang dari sebelumnya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) hari ini, Kamis (20/9/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
KITB sudah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang didirikan pada tahun 2020 dan merupakan anak perusahaan dari Holding Danareksa. KITB terletak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dengan luas lahan mencapai 4.300 hektare.
KITB kini telah mendapatkan status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah (PP) yang ditandatangani oleh Prabowo. Total luas kawasan KEK adalah 28.886,7 hektare.
Saat ini, KITB telah memiliki 27 tenant, dengan rincian 7 tenant telah beroperasi, 7 dalam masa konstruksi, dan 13 dalam tahap persiapan konstruksi. Dengan nilai total investasi mencapai Rp17,95 triliun, berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan, Chili, Jepang, Taiwan, China, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Tenant yang berinvestasi mencakup berbagai sektor industri, mulai dari solar panel, kaca, wood pellet, alas kaki, PVC, grinding ball, keramik, gas industri, hingga alat kesehatan.
Dari 7 tenant yang telah beroperasi, total tenaga kerja yang terserap mencapai 7.008 orang. dengan 80 persen merupakan tenaga kerja lokal dari Kabupaten Batang. Diharapkan dengan adanya status KEK, KITB dapat menarik tambahan investasi senilai Rp 75,8 triliun serta menciptakan 58.145 lapangan kerja baru.
KEK Industropolis Batang memiliki tiga status, yaitu Industri dan Pengolahan, Logistik dan Distribusi, serta Pariwisata. Status KEK dapat memberikan berbagai keuntungan, termasuk insentif fiskal dan non-fiskal, kemudahan perizinan, serta peningkatan daya tarik investasi.
Saat KEK Industropolis Batang beroperasi sepenuhnya, kawasan ini diproyeksikan dapat menyerap hingga 250.000 tenaga kerja.
ADVERTISEMENT