Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Prabowo: Saham Boleh Naik Turun, yang Penting Pangan Aman
21 Maret 2025 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Pangan adalah yang paling utama. Harga saham boleh naik turun, pangan aman, negara aman. Saya lihat yang stres harga saham turun hanya beberapa orang di antara saya," ujar Prabowo dalam Pembukaan Sidang Kabinet di Istana Negara, Jumat (21/3).
Prabowo ingin menegaskan kebutuhan dasar rakyat, terutama pangan, harus tetap terjaga di tengah dinamika ekonomi yang bisa berubah sewaktu-waktu.
Dia pun menyinggung sejumlah pejabat menteri hingga kepala badan yang bermain saham. Dengan nada bercanda, ia menyebutkan beberapa nama dan mengomentari keterlibatan mereka dalam dunia saham.
"Maruarar (Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman main saham). Siapa lagi itu? Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono), mana Trenggono? Trenggono, oh duduk sebelahan itu (main saham),” ungkap Prabowo.
ADVERTISEMENT
“Mana lagi ya? Kalau Budiman (Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan) enggak (main saham), Budiman tenang saja karena enggak punya saham dia. Siapa lagi ya? Amran (Menteri Pertanian)? Enggak, dia enggak main saham," imbuhnya.
Ia juga menyinggung Rosan Roeslani, Menteri Investasi/Kepala BKPM, dengan guyonan khasnya.
"Siapa lagi ini? Rosan (Menteri Investasi/Kepala BKPM). Rosan sudah botak jadi enggak apa-apa," selorohnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menegaskan stok pangan menjelang bulan suci dalam kondisi aman. Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia harus serius dalam menjaga ketersediaan pangan.
Ia mengingatkan, selama bertahun-tahun, Indonesia selalu dihantui kekhawatiran terkait ketahanan pangan, terutama karena ketergantungan terhadap impor.
"Saudara-saudara, ini jangan dianggap hal yang ringan. Kita negara keempat terbesar di dunia, jumlah penduduk kita sangat besar. Dan bertahun-tahun kita selalu khawatir dengan keamanan pangan kita, kita selalu khawatir kita harus impor," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Prabowo berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam memastikan produksi pangan tetap stabil.
"Jadi kita bersyukur, semua pihak yang bekerja keras, saya mau ucap terima kasih semua pihak di bidang pangan, pertanian yang mendorong hal ini," katanya.