Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Prabowo: Saya Pulang Bawa Komitmen Investasi USD 18,5 Miliar
22 November 2024 10:11 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto mengeklaim memboyong investasi sebesar USD 18,5 miliar atau setara dengan Rp 294,56 triliun (dengan kurs Rp 15.922 per dolar AS) usai mengunjungi lima negara yaitu China, Peru, Brasil, Amerika Serikat dan Inggris.
ADVERTISEMENT
Menurut Prabowo lawatannya kali ini melebihi target investasi yang ingin diboyongnya. “Agak-agak melebihi (target). Jadi saya pulang bawa komitmen total USD 18,5 miliar. Jadi saya kira ini cukup bagus, menunjukkan kepercayaan global terhadap ekonomi Indonesia,” kata Prabowo dalam konferensi pers di Inggris, Jumat (22/11).
Secara rinci, sebanyak USD 18,5 miliar tersebut terdiri dari investasi yang akan digelontorkan oleh British Petroleum sebanyak USD 7 miliar, pemerintah China USD 10 miliar, dan USD 1,5 miliar dari CEO Roundtable Forum di Inggris.
Meski demikian, Prabowo menjelaskan total yang sudah memberikan kepastian lebih lanjut berupa komitmen investasi adalah sebesar USD 8,5 miliar, terdiri dari USD 7 miliar dari British Petroleum dan USD 1,5 miliar dari CEO Roundtable Forum di Inggris.
ADVERTISEMENT
“Total mereka sudah komit investasi USD 8,5 miliar. USD 7 miliar British Petroleum (dan) USD 1,5 miliar dari beberapa perusahaan lain, jadi cukup produktif lah pertemuan-pertemuan kita hari ini, mereka sangat ingin masuk ke Indonesia,” terang Prabowo.
Menurut orang nomor satu di Tanah Air tersebut komitmen investasi ini menunjukkan optimisme berbagai negara terhadap ekonomi Indonesia.
Hal ini membuat Indonesia harus berhati-hati khususnya dalam menjalankan roda pemerintahan, agar senantiasa bersih dan mendapatkan kepercayaan dari negara lain.
“Jadi kita tentunya harus lebih hati-hati, kita tentunya pemerintah yang bersih. Mereka sangat menghargai itikad kita,” imbuh Prabowo.
Dalam pertemuannya kali ini, Prabowo bertemu dengan sejumlah tokoh, termasuk Raja Charles membahas beberapa isu, seperti pelestarian hutan, pelestarian alam.
ADVERTISEMENT
Menurut dia banyak kesamaan pemikiran antara dia dan pemimpin Inggris Raya tersebut.
“Banyak kesamaan, saya mengatakan saya mendukung dan kita akan kerja sama, beliau menyarankan saya jumpa dengan beberapa tokoh, dari jaringan yang belum terbangun bertahun untuk memajukan masalah ini,” terang Prabowo.
“Jadi banyak sekali dan tadi ini barusan saya baru berjumpa dengan pemimpin-pemimpin perusahaan besar besar di sini, 19 tokoh, pemimpin dari beberapa besar, dan tadi pagi dengan pimpinan dari British Petroleum,” tutur Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi Rosan Roeslani mengatakan Prabowo dalam lawatannya ke beberapa negara ini telah mendapatkan komitmen investasi dari berbagai negara.
“Tadi mungkin saya mendampingi beliau dari Beijing, juga US, dan kemudian sekarang UK. Memang kalau kita lihat, antusiasme berinvestasi di Indonesia ini bukan hanya tinggi, tapi makin tinggi,” kata Rosan.
ADVERTISEMENT
Pendorong tingginya negara lain untuk berinvestasi di Tanah Air menurut Rosan adalah kestabilan politik dan ekonomi Indonesia yang terjaga. Selain itu, masa transisi pemerintahan Joko Widodo ke Prabowo juga dianggap terjadi dengan damai.
“Dari komitmen-komitmen itu kita akan harapannya dengan implementasi secara cepat, dan juga tadi disampaikan juga misalnya beberapa kendala yang harus kita addres juga, tadi kita bicara secara terbuka,” imbuh Rosan.
“Oleh sebab itu, saya pun besok melanjutkan pertemuan dengan 7-8 perusahaan yang hari ini tadi bertemu, karena dari 8 itu ada 6 yang akan melakukan investasi Indonesia, salah satu yang tadi sudah disampaikan adalah BP, dan juga The Swire, dan yang lain-lain,” jelas Rosan.
Menurut dia, sebagian perusahaan tersebut telah menyampaikan minatnya untuk menanamkan modal di Tanah Air. “Yang paling penting bagaimana kami di kementerian investasi mem-follow up, memfasilitasi agar komitmen-komitmen itu bisa berjalan dengan cepat, dan juga tentunya meningkatkan pekerjaan yang berkualitas di Indonesia,” tutup Rosan.
ADVERTISEMENT
Live Update