Prabowo Singgung Hilirisasi, Dirut MIND ID: Kita All Out Merealisasikan

20 Oktober 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut MIND ID Hendi Prio Santoso menjawab pertanyaan praktisi politik Gus Ipang dan Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad dalam Program Info A1 kumparan di Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut MIND ID Hendi Prio Santoso menjawab pertanyaan praktisi politik Gus Ipang dan Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad dalam Program Info A1 kumparan di Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, menanggapi pidato pertama Presiden Prabowo Subianto yang juga menyinggung soal hilirisasi.
ADVERTISEMENT
Menurut Hendi, pidato Prabowo tersebut merupakan optimisme yang mesti didukung holding BUMN pertambangan.
"Setelah mendengar tadi pidato di MPR, kami makin semangat dan optimis. Jadi justru kita punya antusiasme, punya semangat untuk mengejar mimpi-mimpi kita ke depan," ujar Hendi dalam program khusus Info A1 kumparan pada pelantikan presiden dan wakil presiden RI 2024, Minggu (20/10).
Sejalan dengan Prabowo, Hendi bicara soal kelebihan Indonesia dengan melimpahnya sumber daya alam termasuk mineral dan batu bara. Ini merupakan peluang yang dia yakini juga dapat dinikmati oleh masyarakat.
Hendi mengatakan, kebijakan hilirisasi yang sudah berjalan selama periode Jokowi, merupakan fondasi untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertambangan dan energi.
Sebelum hilirisasi digencarkan, Indonesia hanya mengekspor bahan mentah. Sementara industrialisasi tidak berjalan di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Selama ini kan kita masih jadi penonton, industrialisasinya di negeri-negeri yang mengimpor bahan baku. Sekarang saya melihat sangat terbuka peluangnya kita bisa menambah nilai itu di dalam negeri," ujarnya.
Hendi optimis hilirisasi bisa menjadi fondasi untuk menciptakan nilai tambah pada era Prabowo. Ini juga akan berdampak ke lapangan pekerjaan.
"Rakyat akan bisa dijadikan tenaga kerja, lapangan pekerjaan bertambah, prasarana rakyat sekitar juga bisa menikmati, di samping bisa menjadi mata rantai ekonomi," tuturnya.