Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Prabowo soal Dana di Luar Negeri: Orang Tak Mau Lihat Faktanya
8 Maret 2019 17:33 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
ADVERTISEMENT
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, kembali mengungkit soal dana milik masyarakat Indonesia yang mengalir ke luar negeri. Dia berkeras, hal yang diungkapkannya adalah kenyataan, namun banyak orang tak mau melihat fakta tersebut.
ADVERTISEMENT
“Soal terjadi kebocoran dua pertiga kekayaan nasional mengalir ke luar negeri. Kalau ada orang yang enggak mau melihat fakta, ya saya mau bilang apa?” katanya dalam Pidato Kebangsaan di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, di Bandung, Jumat (8/3).
Prabowo menjelaskan, pada 1997 ketika Indonesia dibilang mengalami krisis ekonomi, neraca perdagangan justru surplus. Tapi sekarang, menurutnya posisi Indonesia berada di bawah Malaysia, Singapura, dan Thailand.
“Apa yg terjadi? Uangnya tak tinggal di Indonesia. Uangnya mengalir keluar. Kalau kita lihat dari 1997-2014, terjadi surplus 375 miliar dolar. Ternyata kebocoran kita cukup banyak, tambahan devisa waktu itu 88 miliar dolar,” papar Prabowo.
Menurut dia, mengatasi aliran kekayaan nasional ke luar negeri itu menjadi tantangan terbesar Indonesia. Selama masalah itu tidak diperbaiki, sulit bagi masyarakat Indonesia untuk bisa sejahtera.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, saat pidato kebangsaan dalam acara 'Prabowo Menyapa' di Grand Pacific Hall, Sleman, DIY, Rabu (27/2), Prabowo menyoroti banyaknya uang WNI di luar negeri. Jumlah melebihi Rp 11 ribu triliun.
"Uang Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri jumlahnya lebih dari Rp 11.000 triliun. Jumlah uang di bank-bank, di seluruh bank di dalam negeri jumlahnya Rp 5.400 triliun, berarti dua kali kekayaan Indonesia ada di luar negeri," kata Prabowo.