Prabowo Terkejut Mentan Buka Lahan Sawah Baru 105 Ribu Ha di Atas Rawa

23 April 2025 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sumatera Selatan, hari ini, Rabu (23/4/2025). Foto: Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sumatera Selatan, hari ini, Rabu (23/4/2025). Foto: Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto kagum dengan upaya Menteri Pertanian dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang berhasil mengubah lahan rawa menjadi sawah produktif.
ADVERTISEMENT
Prabowo mengatakan lahan sawah baru seluas 105 hektare (ha) ini akan menggunakan teknologi pertanian yang diklaim canggih. Ia mengatakan lahan rawa ini sebelumnya merupakan tempat habitat buaya.
"Tadi saya sendiri mencoba, kaget juga saya," ujar saat menghadiri kegiatan Gerakan Menanam Padi Bersama di 14 Provinsi yang dipusatkan di Kecamatan Pemulatan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (23/4).
Prabowo bahkan turut menjajal pertama kalinya secara langsung teknologi pertanian drone penebar benih yang memiliki tingkat produktivitas lebih efisien dibanding manusia.
"Drone itu yang menyebarkan, menebarkan benih. Ini ternyata bisa satu hari 25 hektare. Yang tadinya 1 hektare kalau pakai tenaga manusia 25 hari. satu hektare 25 hari, sekarang 25 hektare 1 hari," kata dia.
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan optimisme atas peningkatan produksi pangan nasional, khususnya di wilayah Sumatera Selatan. Ia menyebutkan, sebanyak 100 ribu hektare lahan akan diubah menjadi sawah produktif.
Menurut laporan yang diterimanya dari Gubernur dan Menteri Pertanian, langkah ini diperkirakan akan mendorong lonjakan produksi beras di Sumatera Selatan dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton per tahun.
“Ini luar biasa, naik 25 persen hanya dalam waktu satu tahun,” kata Prabowo dengan nada antusias.
Ia menambahkan bahwa pencapaian ini bukan sekadar capaian lokal, tetapi menjadi langkah besar dalam upaya nasional menuju kedaulatan pangan.
"Ini adalah nanti Indonesia akan memimpin revolusi hijau kedua di dunia. Yang tadinya banyak yang tidak percaya, tidak yakin sekarang di depan mata kita, kita sedang melihat ini benar-benar sangat mungkin dan akan terwujud cita-cita kita," katanya.
ADVERTISEMENT